Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta
Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Lantas, Ahok mengungkit pengalaman saat menggalang dukungan maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 silam. Menurutnya, sangat sulit bisa mengumpulkan data kependudukan warga dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat.
- Gaduh KTP Warga Jakarta Dicatut, Dharma-Kun Dilaporkan ke Bawaslu: Terancam 6 Tahun Penjara
- Mantan Napi Bisa Maju Pilkada Jakarta 2024, Bagaimana Nasib Ahok?
- Dharma-Kun Penuhi Syarat Administrasi Calon Independen, Bisa Ikut Pilkada Jakarta?
- Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
"Berarti kan independennya kita ini agak dipermudah ya karena dulu kan saya pernah mau coba independen," kata Ahok ditemui usai Upacara HUT ke-79 RI oleh DPP PDIP di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
Ahok bercerita bagaimana orang-orang saat itu sangat susah untuk dimintai data-data pribadi, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), tanda tangan, hingga nomot telepon.
"Makanya saya lihat sekarang kok sekarang nggak pakai format dikirimin kertas list, list, list, gitu saja kok lolos gitu, saya tidak tahu, harusnya ikutin format yang lama," ungkap Ahok.
Oleh sebab itu, Ahok menaruh curiga dengan proses yang dilakukan KPU DKI Jakarta terhadap calon independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma-Kun.
Dia menilai, ada unsur kesengajaan untuk meloloskan calon independen guna mencegah skenario Pilkada Jakarta 2024 melawan kotak kosong.
"Kalau peraturannya dipermudah, saya kira memang ini ada indikasi, ada unsur mau menciptakan ada calon independen," ucapnya.
Lebih lanjut, Ahok bilang ada temannya yang juga dicatut data kependudukan untuk mendukung Dharma-Kun. Padahal, kata Ahok memperoleh data orang lain untuk syarat dukungan Pilkada bukan hal yang mudah.
"Jadi sekarang saya tanya, apakah KPUD pakai format itu nggak? kalau cuma list aja sih nggak benar, tapi ya sudah lah," tandasnya.