Usai putusan MA, kubu Ical & Agung akan rapat bareng bahas Golkar
Pascaputusan itu pula, kata dia, kantor DPP Golkar tidak akan dikuasai kubu Agung Laksono lagi.
Anggota Fraksi Golkar, John Kenedy Azis, berharap sengketa Golkar antar kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono segera berakhir pasca putusan MA. Dia meminta pihak yang merasa dikalahkan bisa menerima demi masa depan partai.
"Saya pikir kubu ARB yang menyudahi pertaruhan ini, ya sudahlah, legowo lah. Mari kita konsolidasi untuk membangkitkan, membangun Golkar kembali. Bagi kawan-kawan yang sudah terpecah belah kita imbau supaya bersatu kembali baik di daerah, provinsi, maupun di pusat," kata John saat dihubungi merdeka.com, Rabu (21/10).
Menurut John, agenda Partai Golkar selanjutnya, kemungkinan besar akan ada konsolidasi antar kedua belah kubu. Dalam pertemuan tersebut akan disatukan kembali pendapat pimpinan kedua kubu terlebih dahulu.
"Dalam waktu dekat mungkin akan rapim untuk menyatukan pendapat kembali," tutur pria yang juga anggota Komisi III DPR ini.
John yakin kantor DPP Golkar tidak akan dikuasai kubu Agung Laksono lagi. Menurutnya seluruh kader Golkar akan bersatu kembali dan bekerja di kantor yang sama.
"Kemungkinan besar dengan konteks seperti ini kita akan berkantor kembali di sana. Tidak ada alasan bagi pihak-pihak yang menghambat untuk berkantor di situ. Jadi supaya kita fokus untuk membangun Golkar kembali," pungkasnya.
Seperti diketahui, kemarin siang, Selasa (2/10), Mahkamah Agung (MA) telah mengambil keputusan terkait dualisme Partai Golkar. Hasilnya, permohonan yang diajukan oleh Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dikabulkan oleh hakim Mahkamah Agung.
"Dualisme Partai Golkar sudah putus tadi, hasilnya (hakim) kabulkan kasasi pemohon," kata Suhadi saat dihubungi merdeka.com.
Putusan ini dipimpin langsung oleh Hakim Agung Imam Subechi, Irfan Fachrudin dan Supandi. Suhadi mengatakan, putusan ini masih bisa dilakukan Peninjauan Kembali (PK), tergantung kedua belah pihak ajukan PK atau tidak.
Baca juga:
Soal putusan MA, Leo Nababan ingin damai dengan Golkar kubu Ical
Dimenangkan MA, Ical akan rangkul kubu Agung Laksono
Ketimbang merapat ke Ical, Leo Nababan bisa-bisa mundur dari Golkar
Menang di MA, Golkar kubu Ical minta Menkum HAM cabut SK Munas Ancol
MA putuskan Golkar milik Ical, kubu Agung Laksono legowo
Yusril minta Menteri Yasonna cabut SK pengurus Golkar munas Ancol
Demi kebaikan Golkar, Leo Nababan minta kubu Agung tak ajukan PK
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk memenangkan Airin di Pilgub Banten? Namun, dia tak menjelaskan secara rinci bagaimana pembentukan koalisi untuk memenangkan Airin di Pilkada Banten. Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Kapan sang juara meraih kemenangannya? Kamu telah menang dengan cara yang hebat hari ini, dan saya berharap yang terbaik untukmu.
-
Siapa yang memenangkan arisan tersebut? Akhirnya, saat yang dinantikan tiba ketika pemenang arisan untuk hari itu diumumkan. Besar hadiah dari arisan tersebut belum terungkap. Antusiasme saat menunggu pengumuman pemenang selalu diabadikan dengan ramai. Ternyata, pemenang dari arisan pada hari itu adalah Shania. Semua kamera segera mengarah ke arahnya. Ekspresinya terlihat campuran antara keterkejutan dan kegembiraan.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.