Wacana Perjodohan Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, Guyonan Politik atau Strategi?
Wacana menjodohkan Anies Baswedan dengan Kaesang Pangarep di Pilkada DKI Jakarta mencuat.
Perjodohan itu digagas oleh DPW PKB DKI Jakarta yang telah resmi mengusung Anies pada Rabu (12/6).
- Anies Bisa Maju Pilkada Usai MK Ubah Aturan, RK: Makin Banyak Gagasan dan Solusi, Warga Jakarta Diuntungkan
- Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
- PKB Ingin Jodohkan Anies dengan Ida Fauziyah di Pilgub Jakarta
- DPW PKB Jakarta Dukung Anies Baswedan Sebagai Cagub Jakarta
Wacana Perjodohan Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, Guyonan Politik atau Strategi?
Anies Baswedan mengumumkan secara resmi siap kembali maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Wacana menjodohkan Anies Baswedan dengan Kaesang Pangarep di Pilkada DKI Jakarta mencuat.
Perjodohan itu digagas oleh DPW PKB DKI Jakarta yang telah resmi mengusung Anies pada Rabu (12/6).
Sebagai partai yang pertama mengusung Anies, PKB juga membuka komunikasi dengan PSI untuk menanyakan peluang menjodohkan dengan Kaesang.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengakui tertarik maju di Pilkada DKI Jakarta. Bila mendapatkan tiket maju, Kaesang ingin berduet dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau bisa disuruh pilih nih, pilih Jakarta. Mungkin duet dengan Pak Anies," kata Kaesang dalam akun YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat dikutip merdeka.com, Selasa (4/6).
Alasan Kaesang Ingin sama Anies
Adik dari Wakil Presiden Terpilih Periode 2024-2029 mengungkapkan ingin maju Bersama Anies karena memiliki survei atau kans tertinggi di Jakarta. Sehingga, Kaesang pun tidak masalah maju dengan Anies.
"Ya enggak masalah, saya kira itu juga baik dan kita lihat juga kan Pak Anies juga kalau kita lihat surveinya sekarang yang paling tinggi," ujar Kaesang kepada wartawan.
"Jadi ya saya enggak masalah juga kalau nantipun akan dipasangkan oleh Pak Anies," sambungnya.
Selain Anies, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga melirik Ridwan Kamil untuk Pilkada Jawa Barat. Hanya saja, Kaesang masih dilema antara dua pilihan tersebut. Namun berkali-kali dirinya memiliki kans dengan Anies.
"Ini kan saya belum bisa, saya kan juga belum dicalonkan juga dan kalau misalnya melihat survei ya paling realistis dengan Pak Anies," kata Kaesang di kawasan Cempaka Putih
Kaesang mengaku sudah punya modal maju di Pilkada DKI yaitu posisinya sebagai Ketum PSI dan kursi partai di DPRD DKI Jakarta.
PSI saat ini memiliki delapan kursi di DPRD.
"Kan posisinya Pak Anies kan belum ada partai, sedangkan aku di Jakarta punya delapan kursi. Bisa (masuk) kalau mau," tegasnya.
merdeka.com
Sebelumnya, Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas mengaku membuka komunikasi dengan PSI terkait peluang Anies diduetkan dengan Kaesang. Dia berharap, komunikasi dengan PSI ini dapat terjaga secara baik hingga sampai Agustus 2024 mendatang.
"Kita terbuka dengan wakil gubernur siapapun, siapapun kita terbuka termasuk dengan Mas Kaesang yang kemarin di media bahwa Mas Kaesang mau menjadi wakil Pak Anies," kata dia di Kantor DPW PKB Jakarta.
"Kita juga bersedia kalau Mas Kaesang memang mau mencalonkan wakil gubernur DKI, kita juga sudah komunikasi dengan PSI. Siapapun kita terbuka. Sampai Agustus mudah-mudahan komunikasi dengan PSI, Anies-Kaesang,"
sambungnya.
merdeka.com
Bak gayung bersambut. PSI juga mengakui terbuka kemungkinan Kaesang berjodoh dengan Anies di Jakarta. Sebab, politik bersifat dinamis sehingga setiap wacana masih mungkin terjadi.
"Saat ini semua masih dinamis. Godaan sih banyak," kata Ketua Desk Pilkada Jakarta Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian saat dikonfirmasi.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, wacana duet Anies-Kaesang belum bisa dipastikan. Hal ini dikarenakan latar belakang Anies berasal kubu di luar pemerintahan.
"Ya bisa guyon bisa juga serius, bisa bener bisa juga tidak, politik itu bisa menghadirkan banyak kemungkinan. Kemungkinan iya, kemungkinan tidak. Bisa dianggap serius, bisa kenapa? Ya karena kalau kita lihat konstruksinya kan Anies dari kubu non-pemerintah, katakanlah seperti itu dan Kaesang dari kubu pemerintah. Ya kalau ingin berkompromi ya ketemu dinama Anies dan Kaesang kan begitu," kata Ujang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (14/6).
Ujang melihat duet Anies-Kaesang berat dan sulit lantaran Jokowi sebagai presiden dan Prabowo Subianto presiden terpilih tidak menginginkan Anies maju Pilkada Jakarta.
"Karena bagaimana pun kubu pemerintah Jokowi atau kubu Prabowo tidak mau Anies jadi Gubernur, walaupun dipasangkan dengan Kaesang. Karena pemerintah tahu, kalau Anies jadi Gubernur itu bisa juga jadi persoalan di 2029, kan gitu," ungkapnya.
Meski demikian, Ujang melihat wacana duet Anies-Kaesang tersebut masih sangat dinamis. Sehingga masih sulit disimpulkan berkembangnya wacana tersebut sebagai guyonan atau strategi politik.
Ujang menambahkan, yang pasti bakal sulit bagi Anies untuk mendapatkan dukungan dari kubu Jokowi. Sebab, lanjut dia, Anies kadung dicap sebagai antitesa Jokowi.
"Ya sangat tidak mungkin, kalau mungkin pun ya kemungkinannya kecil. Karena saya melihat Jokowi enggak mungkin dukung Anies," pungkasnya.