Waketum Gerindra sebut kemungkinan PPP akan gabung koalisi Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, ada partai berwarna hijau yang akan segera bergabung mendukung Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2019. Ketika ditanya soal partai hijau merujuk pada PPP, Ferry tidak membantah.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, ada partai berwarna hijau yang akan segera bergabung mendukung Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2019. Ketika ditanya soal partai hijau merujuk pada PPP, Ferry tidak membantah.
"Ya kemungkinannya begitu," kata Ferry di Kampus UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Ferry menyebut, klaim PPP bakal gabung poros Prabowo bukan tanpa alasan. Dia mengklaim, mayoritas kader PPP sebenarnya lebih senang memilih calon presiden asalkan bukan Joko Widodo.
"Dan lihat dari apa yang pernah saya sampaikan, sebenarnya secara kultural PPP tidak senang kalau, jadi pemilih atau kader PPP itu lebih senang kalau milihnya bukan Jokowi," ujarnya.
Elit PPP, kata Ferry, juga mengetahui jika sebagian kader dan pemilih Islam tidak mendukung Jokowi sebagai calon presiden. Sikap sebagian kader dan pemilih Islam itu dikarenakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro umat Islam.
"Beberapa kebijakan Jokowi relatif bisa dikatakan agak merugikan umat Islam. Termasuk penangkapan dan intimidasi terhadap beberapa kasus-kasus," klaimnya.
"Itu pasti membangun kesadaran pemilih islam yang lain, yang belum tentu sama dengan pendapat elite," sambung Ferry.
Kemudian, alasan Gerindra mengajak PPP bergabung ke poros Prabowo juga didasarkan pada pengalaman kerjasama di Pemilu 2014. PPP pernah tergabung dalam poros Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Niat baik kami membuka ruang komunikasi dan dialog dengan PPP karena PPP gimanapun juga dulu pernah bareng dengan kita," tandas Ferry.
Sinyal ini diperkuat dengan pertemuan ketua tim pemenangan Gerindra, Sandiaga Uno yang bertemu dengan Ketum PPP Romahurmuziy. Dalam pertemuan itu, PPP ingin Prabowo jadi cawapres Jokowi, sementara Gerindra kukuh ingin Prabowo jadi capres.
Baca juga:
Sambangi Balai Kota, Rizal Ramli temui Sandiaga bahas Pilpres 2019
Gerindra bantah pertemuan Sandiaga dan Ketum PPP bahas opsi Jokowi-Prabowo
Politisi PDIP sebut banyak yang gigit jari jika Jokowi dan Prabowo bersatu
SBY akan temui PKS, Gerindra yakin tak ganggu koalisi
NasDem sebut koalisi Prabowo rapuh jika partai pendukung ribut cawapres
Duduk sebelah Maruarar Sirait, Waketum Gerindra bilang 'Tanda bersatu nih'
Wasekjen Gerindra sebut prediksi Gatot lawan Jokowi di Pilpres 2019 tak relevan