Wasekjen Hanura: Erick Thohir Berkeringat, Kami Berdarah Tapi Tidak Ada Kursi
Partai Hanura sebagai pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 tidak mendapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Wasekjen Hanura, Bona Simanjutak mengaku kaget dengan keputusan Jokowi. Ia menyebut partainya sudah berdarah-darah saat Pilpres 2019.
Partai Hanura sebagai pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 tidak mendapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Wasekjen Hanura, Bona Simanjutak mengaku kaget dengan keputusan Jokowi. Ia menyebut partainya sudah berdarah-darah saat Pilpres 2019.
"Kalau istilah Pak Erick berkeringat, kami berdarah-darah, kalau ingat relawan berkeringat tapi Parpol tidak ada kursi (menteri)," ujar Bona Simanjutak saat diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Boni menyebut lantaran fokus pada pemenangan Pilpres, Hanura sampai melupakan Pileg dan akhirnya tidak mendapatkan kursi di Parlemen.
"Berjalannya waktu hanya gerakan cukup masif saat Jokowi berkampanye. Dan tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di Parlemen. Kalau ikhlas, kader belum, kami masih menunggu ke depan masih terus bergulir," jelas dia.
Meski kecewa, Bona menegaskan Hanura tidak akan menjadi oposisi. "Kalau oposisi kami tidak, kami dukung dari awal. Partai lain masuk dapat jatah menteri, benar demokrasi turun," tutur dia.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengakomodir semua pihak untuk duduk di kursi menteri maupun wakil menteri.
"Itulah meritokrasi, ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih karena memang melalui sistem seleksi. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34," kata Jokowi.
Reporter: Delvira Hutabarat
Baca juga:
Hanura Soal Tak Masuk Kabinet: Jokowi Menghitung Kawan Berdasarkan Kalkulator
4 Parpol Ini Dukung Jokowi di Pilpres Tapi Tak Dapat Jatah Menteri, Kenapa?
Ini Daftar Sementara Jatah Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional
Soal Menteri, OSO Minta Jokowi Tak Kompromi dan Harus Melihat Profesi
Hanura Minta Kadernya yang Ketahuan Bawa Bong Direhabilitasi Jalan
Kader Hanura Desak Munas, Kubu Daryatmo Ingatkan OSO Soal Pakta Integritas