Harga Beras Meroket, Erick Thohir: Cukup Bagus, Petani Bahagia
Erick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.
Erick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.
Harga Beras Meroket, Erick Thohir: Cukup Bagus, Petani Bahagia
Harga Beras Meroket, Erick Thohir: Cukup Bagus, Petani Bahagia
Harga beras di pasaran terpantau tengah mengalami kenaikan.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut kenaikan harga beras membuat para petani senyum semringah.
Erick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.
Kemudian, ada peningkatan pendapatan juga bagi petani di tengah harga beras yang tinggi di tingkat konsumen.
"Petani hari ini juga HET-nya cukup bagus, bahagia. Nah ini kan kayak ayam sama telur, petaninya senang tapi harga pasaran naik. Harga pasaran turun petaninya terinjak," kata Erick saat meninjau stok Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), di Ramayana Klender, Jakarta, Senin (12/2).
Erick menjelaskan, harga beras yang ada saat ini menjadi dinamika pasar. Menurutnya, kenaikan harga ini menjadi pemasukan lebih bagi petani.
"Ini equilibrium saja yang kita mainkan, supaya semuanya bisa mendapat kesempatan untuk lebih sejahtera," Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga gabah sekarang di tingkat petani tengah mengalami peningkatan.
Dengan begitu, ada pemasukan yang cukup baik ke kantong para petani.
"Harga gabah di petani itu memang sedang tinggi. Sekarang angle positifnya, petani saat ini sangat happy," kata Arief.
Hal ini sebagai penegasan Arief terkait nasib petani yang tidak berubah meski harga beras sedang tinggi.
"Kalau ada statement petani menderita, enggak. Hari ini petani lagi bahagia-bahagianya karena harga gabah dan jagung tinggi," tutur Arief.
Meski keadaan tersebut tak menguntungkan konsumen di hilir, Arief mengatakan ada upaya yang dilakukan.
Caranya melalui penyebaran bantuan pangan bagi kelompok penerima.
Dia menegaskan bantuan pangan beras yang disalurkan merespons kondisi yang nyata, dan bukan bentuk politisasi.
"Kita harus balance harga di masyarakat, jadi bantuan pangan bukan politisasi," tegas dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pemerintah berupaya untuk menekan harga beras di pasaran. Salah satunya dengan menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CPP) sebanyak 250 ribu ton ke pasaran.
"Kita gelontorkan lagi 250 ribu (ton) jenis beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) supaya tadi, keresahan, itu tidak terjadi," kata Erick.
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat. Upaya ini juga yang sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.