Wasekjen PDIP minta Ahok setop menyerang Risma
"Reaksi itu muncul karena sebelumnya Pak Ahok juga sudah melontarkan pernyataan menyinggung Bu Risma," ujar Basarah.
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menganggap kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan hal wajar. Pernyataan Risma menjawab Ahok yang mulai menyerang kewibawaan.
"Menurut saya Bu Risma hanya sekedar bereaksi atas berbagai aksi Pak Ahok yang mulai menyerang eksistensi dan kewibawaan Bu Risma sebagai wali kota. Reaksi itu muncul karena sebelumnya Pak Ahok juga sudah melontarkan pernyataan yang menyinggung Bu Risma," ujar Basarah di Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, Jumat (12/8).
Wasekjen PDIP ini berpendapat bahwa pernyataan-pernyataan Ahok yang cenderung menyindir berbagai pihak dapat merusak persaudaraan bangsa. Karenanya, ia minta Ahok berhenti melempar tudingan-tudingan tak bermutu.
"Reaksi beliau (Risma) itu harus ditangkap hikamnya oleh Pak Ahok. Sudahlah, berhentilah membuat penyataan-pernyataan yang menyerang, memaki-maki, menghina, merendahkan ke sana-sini," jelasnya.
Untuk calon yang diusung Basarah mengatakan partai belum mengambil keputusan. "Itu yang saya belum tahu. Apakah Bu Risma, Pak Budi Waseso, Pak Djarot, Pak Boy Sadikin, Pak Sandiaga Uno, Pak Yusril, atau lainnya, masih berkembang di rapat-rapat koalisi 7 partai politik yang mengusung tagline koalisi kekeluargaan," ujarnya.
Ketika ditanya kapan keputusan akan diambil, dia mengaku tidak tahu. "Pengambilan keputusan akan terus berproses, berlanjut, sampai dengan sebelum tanggal 23 September sebagai batas akhir pendaftaran calon kepala daerah," tutupnya.
Sebelumnya Ahok sempat menyebut keberhasilan Surabaya membangun trotoar hanya keberhasilan kecil dan membandingkan ukuran kota yang dipimpin oleh Risma dengan Jakarta Selatan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Risma mengingatkan Ahok untuk tidak menyeret Surabaya dalam panasnya politik jelang Pilgub DKI Jakarta. Ia juga menyindir balik Ahok yang dianggapnya seolah ketakutan bakal mendapat lawan kuat.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
Baca juga:
PDIP sebut Ahok makin dijauhi rakyat karena bertikai dengan Risma
Demo warga Surabaya: Kami merasa dihina sama Ahok
PDIP sebut Ahok hanya pentingkan ambisi untuk pimpin Jakarta
Anggota DPR menilai prestasi Risma lebih bagus ketimbang Ahok
Djarot minta Ahok dan Risma fokus kerja, tak perlu bertikai
Ini video Ahok bandingkan Jaksel-Surabaya yang bikin Risma marah