Wiranto: Jauhi Politik Identitas, Kampanye Bukan Ajang Adu Suku dan Agama
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta semua pihak tidak menggunakan politik identitas saat berkampenye. Menurut dia, politik identitas dapat memecah belah persatuan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta semua pihak tidak menggunakan politik identitas saat berkampenye. Menurut dia, politik identitas dapat memecah belah persatuan Indonesia.
"Politik identitas itu sebetulnya mengingkari Bhinneka Tunggal Ika kita. Maka kita imbau agar kita jauhi politik identitas. Karena kampanye ini bukan mengadu suku, agama, status sosial," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/1/2019).
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia mengatakan penyebaran berita palsu atau hoaks harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Dia menilai hoaks dapat mengacaukam opini publik.
"Tadi kalau kita bicarakan lebih rinci, masalah hoaks, harus kita selesaikan dengan cara-cara hukum dan tindakan yang tegas," ucapnya.
Wiranto meminta agar para capres-cawapres ataupun caleg bertarung dengan menunjukkan kompetensi dan kualitas masing-masing. Dia juga mengingatkan agar partai politik turut mensukseskan Pemilu dengan berkampanye secara sehat.
"Tapi adu kompetensi, adu kualitas pemimpin ini, kompetensinya, track recordnya, rekam jejaknya itu disampaikan ke publik. Untuk publik memilih pantas enggak ini menjadi pemimpin ke depan nanti," terang dia.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar para pejabat menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Karena kita memasuki tahun Pemilu, maka stabilitas keamanan, keterbtiban harus terus dijaga dengan baik," ujar Jokowi di Istana Negara.
Jokowi ingin penyelenggaran Pemilu 2019 ini sama berhasilnya dengan Pilkada Serentak 2018 lalu. Menurut dia, pemerintah berhasil menyelenggarakan Pilkada 2018 di 171 daerah dengan aman dan damai.
"Saya yakin dengan pengalaman yang ada, dengan pengalaman panjang dalam berdemokrasi, InsyaAllah pemilu legislatif, Pemilu Presiden secara serentak tahun 2019 ini berlangsung dengan aman, damai dan demokratis," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi: Pileg & Pilpres akan Berlangsung Aman, Damai & Demokratis
Polri Kantongi Identitas Dalang Hoaks 7 Kontainer Surat Surat Tercoblos
PSI Sesalkan Putusan DKPP 'Batalkan' Kuota Caleg 120 Persen Partai Lokal Aceh
Sandiaga Sebut Fenomena Nurhadi-Aldo Merupakan Ekspresi Keresahan Publik
Sandiaga Dukung Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos Diusut Tuntas