Wiranto Pantau Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Solo
Wiranto melihat langsung teknis pelaksanaan termasuk menu makanan senilai Rp15.000 yang diberikan kepada para siswa.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto memantau langsung ujicoba Makan Bergizi Gratis yang dilakukan Pemerintah Kota Solo di SDN Kleco 1, Kamis (19/9). Mantan Panglima TNI didampingi Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Wiranto melihat langsung teknis pelaksanaan termasuk menu makanan senilai Rp15.000 yang diberikan kepada para siswa. Selain Kota Solo, dikatakan Wiranto, peninjauan telah dilakukan di berbagai daerah. Di antaranya Tangerang, Cilegon dan Salatiga.
- Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SDN Bogor, Nilainya Rp15 Ribu Menunya Mewah
- Uji Coba Makan Bergizi Gratis Kembali Dilakukan di SD dan SMP Jakarta, Cek Menunya Berikut Ini
- Gibran Kini Ujicoba Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Harga Rp15.000 & Ini Penampakan Menunya
- Gibran Jawab Wacana Anggaran Makan Siang Gratis jadi Rp7.500: Idealnya Rp15.000
Menurutnya, kegiatan tersebut akan terus dilakukan untuk merumuskan standar yang dibutuhkan guna menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis.
"Kegiatan ini akan terus kita lakukan untuk merumuskan standar yang dibutuhkan. Setiap masukan yang diberikan oleh Pemerintah Kota/Daerah akan disampaikan ke tim dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto," kata Wiranto.
“Kami ingin melihat, setiap daerah berbeda kondisinya, karakternya. Dari situ dapat kami temukan tingkat kesulitannya, hambatannya dan kira-kira bagaimana kita mendapatkan standarisasi dari makan bergizi gratis ini,” sambungnya.
Wiranto menerangkan, berdasarkan temuan di lapangan, program makan bergizi gratis harus mulai direncanakan sejak dini agar setiap proses pengadaan dan pengawasan bisa berjalan efektif.
“Harus mulai direncanakan sejak dini. Misal standar makanannya, kemudian pengawasan ke UMKM tentang keuntungan dan nilai gizi, jenis makanan dan pendanaan. Apakah nanti bergantung ke APBD, APBN atau ada CSR. Itu semuanya nanti menjadi kesimpulan ujicoba MBG,” ujarnya.
Menurut Wiranto, standar makanan pokok untuk program makan bergizi gratis, harus disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia. Mengingat setiap daerah menggunakan makanan pokok yang berbeda.
“Di Papua misalnya, mungkin bukan nasi. Mungkin isinya papeda dari sagu. Maka uji coba ini dibutuhkan,” katanya.
Wali Kota Solo Teguh Prakosa menambahkan, pihaknya telah melakukan sejumlah uji coba makan bergizi gratis di tiga SD. Yakni SDN Sanggrahan, SDN 81 Jagalan, dan SDN 120 Tugu pada Juli 2024 lalu.
"Kami menggandeng salah satu perusahaan layanan technologi untuk mencukupi penyediaan menu makanan sebesar Rp. 15.000. Berdasarkan itu, maka diperlukan kolaborasai dari Pemerintah Daerah, Provinsi dan pihak swasta," ungkapnya.
“Masalahnya baru kelas 1 dan kelas 2. Maka ke depan, kita semua nanti para pimpinan daerah untuk bagaimana masing-masing daerah menyiapkan untuk berkolaborasi progam yang mungkin tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah pusat,” pungkas Teguh.