Wiranto Tegaskan Aparat Akan Tindak Tegas Pihak yang Memecah Belah Usai Pilpres
Menko Polhukam Wiranto, meminta pihak-pihak yang mencoba memecah belah persatuan bangsa, dengan mendelegitimasi lembaga pemerintah, segera berhenti.
Menko Polhukam Wiranto, meminta pihak-pihak yang mencoba memecah belah persatuan bangsa, dengan mendelegitimasi lembaga pemerintah, segera berhenti. Hal ini disampaikan mantan Panglima ABRI ini usai memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat menteri, tentang permasalahan hukum pasca Pemilu 2019.
"Bagi pihak-pihak yang masih terus melaksanakan upaya-upaya memecah belah persatuan, mendelegitimasi lembaga pemerintah, menyebarkan fitnah, dan ujaran kebencian, untuk menghentikan kegiatannya," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (6/5).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia menegaskan, mendapatkan informasi banyak sekali dari berbagai pihak yang masih ingin melakukan hal seperti itu, apalagi di bulan suci Ramadan.
"Saya mendapatkan informasi banyak sekali dari berbagai pihak, bahwa masih ada pihak-pihak tertentu, yang ada bulan suci Ramadan ini, terus melakukan kegiatan-kegiatan yang saya sebutkan tadi. Ujaran kebencian, fitnah, hasutan-hasutan, ajakan-ajakan yang inkonstitusional, untuk memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa kita," ungkap Wiranto.
Karena itu, masih kata dia, aparat penegak hukum tidak akan ragu-ragu menindak tegas siapapun yang nyata-nyata melawan hukum.
"Yang bertujuan untuk mendelegitimasi penyelenggara Pemilu, yang sementara ini telah melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh menuntaskan perhitungan suara, dalam finalisasi perhitungan suara Pemilu serentak di tahun 2019. Bahkan telah menimbulkan korban ratusan petugasnya sebagai Pahlawan Demokrasi," jelas Wiranto.
Wiranto meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hasutan dan anjuran untuk melawan pemerintahan yang sah, dengan cara-cara inkonstitusional dan melanggar hukum.
"Semua ini dilakukan untuk menjaga dan merawat suasana kedamaian dan kesakralan bulan suci Ramadhan yang penuh barokah ini serta tegaknya NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," pungkas Wiranto.
Baca juga:
Fahri Hamzah Usul Komisi II Bentuk Tim Investigasi Petugas KPPS Meninggal
Diduga Ada Pemalsuan Dokumen, Bawaslu Serahkan Temuan C1 di Menteng ke Polri
BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan ke 30 KPPS Meninggal dan Kecelakaan
KPU Sarankan Cek Keaslian Dokumen C1 yang Ditemukan di Menteng
Wiranto: Ada Tokoh di Luar Negeri Hasut Masyarakat Ambil Tindakan Langgar Hukum
Andi Arief Bicara 'Setan Gundul', Gerindra Sebut Demokrat 1/2 Hati di Koalisi
PKS Minta Andi Arief Ungkap 'Setan Gundul' Pemasok Data Sesat ke Prabowo