Yusril: Koalisi Besar Ideal, Tidak Ada Oposisi Frontal Menimbulkan Perpecahan
Menurut Yusril, dengan adanya koalisi besar, maka semua kekuatan politik akan menyatu. Sehingga, hal itu sangat ideal bagi demokrasi di Indonesia yang dilandasi persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyambut positif gagasan koalisi besar yang tengah bergulir. Yusril menilai bahwa koalisi besar sangat ideal.
"Kami juga menyambut baik terbentuknya berbagai koalisi yang sudah ada sekarang ini dan tentu juga gagasan untuk membangun koalisi besar," kata Yusril usai bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (6/4).
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
Menurut Yusril, dengan adanya koalisi besar, maka semua kekuatan politik akan menyatu. Sehingga, hal itu sangat ideal bagi demokrasi di Indonesia yang dilandasi persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan.
"Dalam arti tidak ada oposisi yang frontal tapi kritik dan sikap kritis akan selalu ada, pasti, tidak mungkin demokrasi tanpa titik perbedaan, tapi bukan yang frontal dan tajam yang menimbulkan konflik dan perpecahan," imbuhnya.
PBB Buka Peluang Koalisi dengan Gerindra
Lebih lanjut, Yusril menyampaikan bahwa PBB terbuka untuk bekerjasama dengan Gerindra dan partai manapun. Yusril dan Prabowo juga sepakat untuk memperbaiki komunikasi dan meningkatkan hubungan yang baik.
"Kami sepakat untuk melihat ke depan, tidak melihat ke belakang. Melihat ke belakang itu kadang perlu juga untuk mengoreksi langkah-langkah kita, tapi saya sampaikan kepada Pak Prabowo yang mungkin ada juga kesalahpahaman, mungkin juga kurang komunikasi, miskomunikasi dengan beliau," ucapnya.
"Dan ke depan, ini harus kita perbaiki dengan lancarnya komunikasi. Maka kita berharap bahwa hubungan baik dan kerja sama itu akan terus dapat ditingkatkan ke masa-masa yang akan datang," papar Yusril.
Reporter: Winda Nelfira
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)