Yusril soal Prabowo tak ikuti itjima: Siapa yang tidak taat kepada ulama?
Yusril soal Prabowo tak ikuti itjima: Siapa yang tidak taat kepada ulama?. Yusril pun tidak mempermasalahkan ketika tulisan itu beredar ke publik. Meskipun awalnya tulisan itu bukan lah konsumsi publik.
Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengonfirmasi bahwa keterangan tertulis yang beredar mengenai kekecewaan PBB terhadap koalisi Prabowo Subianto. Menurut dia, tulisan itu merupakan penjelasan terhadap situasi saat ini kepada internal PBB.
"Ya. Itu tulisan saya. Saya tulis sebagai penjelasan ke dalam PBB," ucap Yusril lewat pesan singkatnya, Rabu (15/8).
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Yusril pun tidak mempermasalahkan ketika tulisan itu beredar ke publik. Meskipun awalnya tulisan itu bukan lah konsumsi publik.
"Tetapi ternyata ke luar ke publik. Tidak masalah. Itu memang tulisan saya," kata Yusril.
Dalam keterangan tertulis yang dibuat oleh pakar hukum tatanegara itu, dituliskan bahwa koalisi keumatan hanya fatamorgana. PBB, kata dia, tidak pernah terlibat di sana. Parpol koalisi keumatan juga, lanjutnya, tak memberikan respons ketika partainya menghubungi untuk membicarakan koalisi.
Yusril mengaku, hingga saat ini pun, PBB tidak diajak untuk membahas masalah koalisi, termasuk ketika penentuan cawapres Prabowo. Karenanya, Yusril merasa bahwa partainya bukan bagian dari koalisi yang disebut dia, digagas oleh pimpinan FPI Rizieq Shihab.
"Memang tidak. Ya. Karena tidak diajak untuk membahas masalah tersebut, kami merasa tidak menjadi bagian dari koalisi itu," ucap Yusril menegaskan.
Dalam keterangan tertulis itu juga Yusril sempat mengungkapkan bahwa, Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melakukan fitnah kepadanya.
"Apalagi Ketua Umum Gerindra secara terbuka memfitnah saya dengan mengatakan bahwa beliau memang mengaku terus terang tidak pernah berbicara dengan Ketua Umum PBB karena 'tiap kali dihubungi beliau selalu berada di luar negeri'. Mana ada aktivis PBB yang membela Ketua Umumnya yang diperlakukan seperti itu?," ujar Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, dia juga menyinggung mengenai sikap mantan Danjen Kopassus itu yang tidak memilih figur cawapres dari kalangan ulama dan tidak mengikuti usulan dari hasil Ijtima Ulama. Sebagaimana yang telah diusulkan di Hotel Peninsula, 27 Juli hingga 29 Juli 2018 lalu, bahwa Ijtima Ulama merekomendasikan Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama? Konon sekarang akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rois Am PB NU, walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Besok, Sandiaga kunjungi korban gempa di Lombok
Diusulkan jadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi, ini kata Djoko Santoso
Waketum Gerindra soal isu mahar Rp 500 M: Demokrat klaim Andi Arief berjalan sendiri
Ini alasan Prabowo-Sandi bidik suara emak-emak
4 Pengusaha besar ada di barisan Jokowi dan Prabowo
Analisis sederhana benarkah Muhammadiyah dan NU netral di Pilpres?