Mau Allah berwajah ceria menyambutmu, ayo iktikaf di masjid!
Saat muktakif berdoa, salat dan berzikir maka saat itu pula malaikat mendoakannya.
Bagi umat Islam, khususnya laki-laki disunahkan beriktikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadan. Di antara 10 hari terakhir Ramadan tersebut, diharap umat Islam mendapatkan keistimewaan Lailatul Qadr atau malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Rasulullah SAW dalam 10 hari tersebut menggiatkan diri beribadah. Beliau pernah bersabda dalam Hadis Riwayat Nasa'i, "Sesungguhnya aku sedang meningkatkan ibadah pada sepuluh hari pertengahan Ramadan. Lalu aku merasa harus meningkatkan lagi ibadah tersebut pada 10 hari terakhir bulan Ramadan."
"Siapa yang melakukan iktikaf bersamaku, maka lanjutkan lah iktikaf. Aku telah diperlihatkan Lailatul Qadr pada malam ini lalu aku dilupakan harinya, Oleh sebab itu cari lah Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir pada hari yang ganjil,".
Rasulullah selalu melakukan iktikaf-nya di masjid. Rasulullah selalu menyebut masjid sebagai tempat terbaik untuk iktikaf karena umat muslim dapat merasakan keteduhan, ketenangan dan ketentraman.
Seperti sabda Rasulullah yang disampaikan oleh Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim yang diyakini kesahihannya. "Jika seorang muslim pergi ke masjid untuk mengerjakan salat dan zikir, Allah pasti menyambutnya dengan ceria. Seperti sambutan kepada orang-orang yang telah pergi dan kembali kepada orang-orang terdekatnya,".
Saat Mutakif (orang yang beriktikaf) berdoa di dalam salat dan zikirnya, maka saat itu malaikat-malaikat turun dan mendoakan para mutakif. "...malaikat memanjatkan doa, 'Ya Allah, semoga Engkau memberikan ampunan dan rahmat kepada orang itu.'. Doa tersebut terus dipanjatkan hingga orang tersebut pergi atau berhadas,".