3 Penyakit mengerikan ini mengintai si pemilik perut buncit
Kamu berperut buncit? Segera kecilkan perutmu daripada terserang penyakit berikut ini
Perut merupakan bagian tubuh yang sangat rentan mengalami penumpukan lemak sehingga membuat penampakannya buncit. Tidak hanya bisa merusak penampilan, perut yang buncit juga bisa menyebabkan penyakit yang serius dalam jangka panjang.
Dilansir dari boldsky.com, perut buncit penuh lemak bisa merusak kesehatan jantung, mengganggu sistem pencernaan, dan menyakiti tulang belakang. Selain gangguan tersebut, berikut adalah beberapa penyakit mengerikan yang bisa menyerang kesehatan mereka yang berperut buncit.
Diabetes
Lemak di perut mampu membuat sekresi hormon dalam tubuh. Dan salah satu hasilnya adalah diabetes. Sekresi hormon ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Penyakit jantung
Penyakit fatal lainnya yang bisa menyerang mereka yang berperut buncit adalah penyakit jantung. Sebabnya lemak yang masuk ke dalam darah akan terbawa hingga ke jantung.
Stroke
Saat seseorang terkena penyakit jantung, maka biasanya akan berkaitan erat dengan penyakit stroke. Sebab sel-sel lemak akan melepaskan sitokin atau hormon yang merusak sistem kekebalan tubuh dan kemudian merusak sistem yang mengatur pembekuan darah, tekanan darah, hingga sensitivitas insulin.
Lemak di dalam perut berbeda dengan jenis lemak lainnya yang ada dalam tubuh. Sebabnya karena lemak perut mengandung banyak racun yang berpotensi tinggi untuk menyebabkan banyak kerusakan di tubuh. Oleh karena itu bagi kamu yang berperut buncit, sebaiknya lakukan gerakan sit up atau mengonsumsi banyak sayuran dan serat untuk membakar timbunan lemak tersebut.
Baca juga:
3 Cara memasak yang mengubah makanan jadi racun!
7 Reaksi tubuh ekstrem ini terjadi ketika kita patah hati!
Frozen yogurt, sehat atau malah membahayakan kesehatan?
Apa sih yang membuatmu sering merasa cegukan dan kesemutan?
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.