5 Kesalahan pola makan yang dilakukan wanita menopause
Kesalahan pola makan saat mengalami menopause dapat menjadi penyebab obesitas pada wanita. Ungkap kesalahannya di sini!
Mungkin kamu tak menyadari, tetapi menopause dan berat badan sebenarnya berjalan beriringan. Ini berkat adanya kombinasi kompak dari penurunan hormon estrogen, melambatnya metabolisme serta gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang buruk dan olahraga yang tak teratur.
Sebuah penelitian yang datang dari University of Pittsburgh menunjukkan adanya hubungan antara pola makan wanita pasca menopause dengan berat badan. Melansir dari prevention.com, berikut ini merupakan deretan lima kesalahan pola makan yang dilakukan wanita saat mengalami masa menopause.
-
Bagaimana cara mencegah menopause dini? Penting untuk mengenali faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, penyakit autoimun, infeksi, dan faktor genetik. Jika ada riwayat menopause dini dalam keluarga, berdiskusi dengan anggota keluarga untuk mengetahui usia mereka saat menopause dapat memberikan wawasan tentang risiko genetik Anda.
-
Apa itu Menopause? Menopause terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
-
Kenapa Hari Menopause Sedunia penting? Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para wanita yang telah menopause.
-
Kapan menopause dini terjadi? Menopause dini biasanya mengacu pada terjadinya menopause sebelum usia 45 tahun.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami menopause dini? Penelitian telah menunjukkan bahwa usia menopause seorang wanita seringkali berkaitan dengan faktor genetik. Jika seorang ibu mengalami menopause dini, ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa putrinya juga akan mengalami hal yang sama.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Menopause Sedunia? Hari Menopause Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan pilihan dukungan yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para wanita yang telah menopause.
Mengonsumsi makanan bebas lemak
Untuk beberapa alasan makanan rendah atau bahkan bebas lemak adalah berita buruk bagi wanita yang telah mengalami masa menopause. Alasan pertama adalah tubuh membutuhkan lemak sehat untuk memerangi penyakit jantung. Ini karena, wanita pada masa menopause akan mengalami penurunan kadar estrogen yang menyebabkan dirinya berada dalam risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Terlebih lagi jika itu dikombinasikan dengan pola makan yang buruk dan kurang melakukan olahraga.Â
Alasan kedua adalah dengan mengonsumsi makanan yang bebas lemak seperti salad atau selai kacang, kamu justru akan mengumpulkan gula. Ini tentu saja tak baik untuk berat badan, energi dan bahkan kesehatan kamu secara keseluruhan. Sebagai rekomendasi kamu harus tetap mendapatkan asupan lemak baik, yang bisa kamu dapatkan dari sumber lemak yang juga kaya akan vitamin E, antioksidan dan omega-3. Kamu bisa mendapatkannya dari kacang-kacangan, ikan dan alpukat.
Konsumsi kalsium berlebihan
Kalsium memang penting untuk menjaga kesehatan tulang. Hanya saja jika kamu mengonsumsi kalsium, baik melalui makanan sehat ataupun suplemen lebih dari 1.000mg sehari, maka kepadatan tulang kamu justru akan menurun setelah masa menopause. Asupan kalsium secara berlebihan justru membawa risiko kesehatan seperti batu ginjal, sembelit, dan bahkan penyakit jantung.Â
Untuk itu, akan lebih bijaksana jika kamu melindungi kesehatan tulang kamu dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti sayuran berdaun hijau gelap, almond dan juga susu kelapa. Selain itu, cara lain yang bisa kamu gunakan adalah dengan melakukan latihan untuk menjaga kekuatannya.
Mengonsumsi produk kedelai olahan
Kedelai mengandung sumber protein nabati dan serat yang mengandung senyawa yang mirip dengan estrogen dalam tubuh. Kedelai dalam bentuk utuh seperti edamame, tahu atau bahkan miso kedelai menawarkan manfaat sehatnya bagi tubuh.Â
Bubuk protein atau produk kedelai yang diolah tidak sebaik kedelai dalam bentuk utuh. Bahkan makanan tersebut dapat berefek buruk bagi kesehatan wanita terkait dengan tiroid, atau kanker payudara. Ini karena kandungan dalam produk olahan kedelai mampu memicu hormon yang meningkatkan risiko kanker berbasis estrogen. Oleh karena itu cara terbaik untuk mendapatkan kekayaan nutrisi kedelai adalah mengonsumsinya dalam bentuk yang utuh.
Mengatasi ketidakstabilan emosi dengan makan
Peralihan pada masa menopause dapat menyebabkan perubahan emosi yang intens pada wanita. Salah satu cara yang banyak dilakukan untuk mengatasi emosi yang tak beraturan ini adalah dengan mengonsumsi makanan. Sayangnya, pada masa post menopause pun kebiasaan makan berlebihan ini akan tetap dipertahankan. Tentu saja ini dapat memicu kelebihan berat badan. Selain itu, hal ini juga dapat menurunkan energi kamu serta membuat kondisi emosional kamu semakin tak terkendali.Â
Jangan alihkan kondisi emosional yang tak beraturan tersebut dengan makan, karena ada banyak cara lain yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa mengatasinya dengan berolahraga, berbincang-bincang dengan teman, atau melakukan latihan meditasi. Cara-cara ini akan lebih efektif untuk mengatasi kondisi emosional yang tak stabil.
Kurang minum air putih
Apakah kamu telah mendapatkan asupan air yang cukup hari ini? Tak dipungkiri sebagian besar tubuh kita terdiri dari air. Hal ini pulalah yang membuat tubuh sangat memerlukan asupan air yang cukup untuk dapat bekerja dengan baik. Hanya saja, pada wanita menopause hal ini seringkali diabaikan. Kurangnya asupan air putih memungkinkan kamu menginginkan makanan dengan garam dan gula yang banyak (makanan asin dan manis).
Kebanyakan wanita tidak menyadari adanya hubungan yang erat antara hidrasi dan metabolisme. Akibatnya, banyak wanita menyalahartikan haus (dehidrasi) dengan rasa lapar. Akhirnya yang mereka lakukan adalah memilih mengonsumsi makanan dibandingkan dengan minum. Jadi, jangan terkejut jika berat badan kamu menunjukkan angka yang tinggi.Â
(mdk/SRA)