7 Mitos yang salah seputar HIV
Banyak mitos yang salah mengenai HIV AIDS yang beredar luas di masyarakat.
Mendengar kata Human Immunodeficiency Virus (HIV) mungkin membuat bulu kuduk Anda merinding. Ya, penyakit ini mematikan dan belum ada obatnya. Ada banyak mitos yang terkait dengan HIV. Kebanyakan orang tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang hal itu. Masyarakat berpikir bahwa mereka dapat terinfeksi HIV bahkan jika mereka menghabiskan waktu dengan orang-orang positif HIV lainnya. Padahal hal itu salah. Agar lebih jelas, simak tujuh mitos seputar HIV yang dilansir boldsky (19/4).
Mitos 1: Saya bisa mendapatkan HIV dengan jika saya menghabiskan waktu dengan orang yang terinfeksi HIV
Penelitian telah menunjukkan bahwa HIV tidak dapat menular melalui sentuhan, air mata, keringat, atau air liur. Jelaslah bahwa Anda tidak dapat tertular HIV jika Anda bekerja atau menghabiskan waktu dengan orang-orang positif HIV. Tidak ada salahnya bekerja atau berinteraksi dengan mereka.
Mitos 2: Tidak perlu memakai kondom jika kedua pasangan terjangkit HIV
Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual bahkan jika Anda dan pasangan sudah terinfeksi virus. Ada berbagai jenis HIV. Jika Anda tidak memiliki seks yang aman, pasangan Anda dapat bertukar jenis HIV lainnya.
Mitos 3: Terjangkit HIV adalah akhir dari kehidupan
Meskipun tidak ada obat untuk HIV, itu tidak berarti bahwa kehidupan Anda berakhir. Seseorang yang terinfeksi HIV juga dapat menjalani kehidupan yang baik. Obat antiretroviral memungkinkan orang yang positif HIV untuk hidup lebih baik dan lebih lama.
Mitos 4: Saya akan baik-baik saja jika aku mengonsumsi obat terus menerus
Memang benar bahwa obat antiretroviral dapat meningkatkan dan memperpanjang kehidupan orang-orang yang terinfeksi HIV. Tapi obat itu juga memiliki banyak efek samping yang serius. Anda harus menjaga kesehatan dengan baik meski Anda mengonsumsi obat ini.
Mitos 5: HIV menular lewat gigitan nyamuk
Ini adalah mitos yang sangat umum bahwa Anda dapat terinfeksi HIV melalui gigitan nyamuk. Tidak ditemukan penelitian tentang hal ini.
Mitos 6: Saya memiliki pasangan yang setia, aku tidak pernah bisa mendapatkan HIV
Bahkan jika Anda memiliki pasangan yang setia, Anda tidak tahu apakah dia sudah terinfeksi atau tidak. Ia mungkin memiliki sejarah seksual. HIV adalah penyakit yang lama teridentifikasi. Sebaiknya lakukan checkk up untuk Anda dan pasangan unutk meyakinkan tidak ada riwayat HIV.
Mitos 7: HIV tidak dapat menular melalui seks oral
Jika Anda menikmati oral seks dengan pasangan yang positif HIV, Anda juga dapat terinfeksi. Terutama, orang harus menghindari oral seks ketika Anda memiliki luka pada penis atau vagina dan mulut.
Ini adalah beberapa mitos umum tentang HIV. Orang dengan HIV AIDS bukanlah musuh yang harus dijauhi tapi harus diperlakukan sama layaknya manusia biasa.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Siapa saja tokoh yang berperan penting dalam mitos? Mitos sering kali melibatkan elemen-elemen magis, dewa-dewa, atau makhluk gaib.
-
Siapa yang sering kali terlibat dalam mitos? Mitos seringkali juga memiliki latar belakang sejarah atau peristiwa nyata yang kemudian menjadi bagian dari tradisi dan kepercayaan turun-temurun.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mitos? Mitos merupakan cerita atau keyakinan yang menjadi bagian dari budaya masyarakat dan seringkali diwariskan dari generasi ke generasi.