Alami Bullying pada Usia Kecil Bisa Buat Perkembangan Otak Terhambat
Sebuah penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa bullying pada usia anak-anak dapat berefek kepada kesehatan. Masalah ini di kemudian hari dapat menimbulkan efek yang signifikan baik secara individu terhadap keluarga, atau masyarakat pada umumnya.
Perundungan atau bullying pada anak memiliki berbagai efek negatif bahkan bertahun-tahun setelah hal tersebut dialami. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan struktur fisik di otak remaja yang mengalami perundungan berkali-kali.
Perundungan yang dialami ini juga dapat berupa cyberullying yang pada belakangan ini juga mulai banyak terjadi. Cyberbullying merupakan perundungan yang dilakukan melalui ponsel, media sosial, atau secara umum dilakukan melalui internet.
-
Bagaimana bullying mempengaruhi kesehatan mental anak? Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus karena menjadi target dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Anak-anak dapat mengalami gejala gangguan kecemasan, seperti sering mengalami serangan panik, gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak bullying pada pelaku? Mereka cenderung mengembangkan perilaku agresif yang dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan lainnya. Selain itu, pelaku bullying sering kali memiliki masalah dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional dan psikologis seperti rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka.
Penggunaan gawai ini menjadikan perundungan bisa dilakukan secara terus-menerus dan bahkan secara anonim pada kesempatan apa pun. Masalah yang muncul dari cyberbullying ini menjadikannya dampak yang mungkin dimunculkannya kian berbahaya.
Sebuah penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa bullying pada usia anak-anak dapat berefek kepada kesehatan. Masalah ini di kemudian hari dapat menimbulkan efek yang signifikan baik secara individu terhadap keluarga, atau masyarakat pada umumnya.
Sedangkan pada penelitian terbaru ini diketahui bahwa bullying dapat menyebabkan perubahan fisik pada otak dan meningkatkan peluang masalah mental. Penelitian ini dilakukan oleh Erin Burke Quinlan dan tim dari King's College London, Inggris dan diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry.
Data penelitian yang mereka dapat tersebut merupakan hasil pindai otak lebih dari 600 anak muda seantero Eropa. Partisipan penelitian ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang yang bertujuan melihat perkembangan otak dan kesehatan mental anak muda antara usia 14 hingga 19 tahun.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa lebih dari 30 persen partisipan penelitian tersebut mengalami bullying kronis. Setelah itu data yang mereka dapat tersebut dibandingkan dengan anak muda yang tak mengalami bullying.
Analisis menunjukkan bahwa bullying berhubungan ddengan perubahan volume otak dan tingkat kecemasan pada usia 19 tahun. Bagian otak yang mengalami penurunan volume adalah bagian yang disebut sebagai caudate dan putamen.
Peneliti mengungkap bahwa perubahan fisik pada otak remaja yang dibully secara berulang-ulang ini berdampak cukup besar pada usia 19. Hal ini terjadi terutama karena korban perundungan ini diperkirakan mengalaminya setiap hari.
Burke Quinlan menggarisbawahi mengenai pentingnya perkembangan otak selama masa remaja ini serta harapannya agar para korban ini melakukan perlawanan. Mengingat efek besarnya pada perkembangan mental seseorang, sudah waktunya bullying ini dilawan dan diselesaikan.
Baca juga:
Biasa Dialami Anak-Anak, Apa Sih Sebenarnya Separation Anxiety itu?
Kelahiran Anak Kedua Bisa Berakibat Negatif Pada Mental Orang Tua
Ini Alasan Pentingnya Menjaga Kesehatan bagi Karyawan
Terbukti! Kurang Tidur Ternyata Bisa Buat Orang Lebih Pemarah
Ini Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul Setelah Gempa Bumi
Ini 4 dampak mengerikan depresi terhadap otak
Tak cuma stres, bad mood bisa dipicu oleh 8 gangguan kesehatan ini