Jumlah Kasus Meningkat, Remaja Perlu Disadarkan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Bagaimana penggunaan narkoba pada remaja biasanya terjadi? Tahap penggunaan narkoba dimulai dari coba-coba, kemudian naik ke penggunaan sosial, hingga menjadi penggunaan situasional saat menghadapi masalah tertentu. Akhirnya, bisa berlanjut menjadi penggunaan intensif dan kecanduan," jelas Martha.
-
Kapan remaja biasanya mulai mencoba narkoba? Kegiatan ini, yang dihadiri perwakilan siswa dari 30 SMP negeri di kota Malang serta guru BK, menjadi peringatan akan bahaya penyalahgunaan narkoba yang semakin mengkhawatirkan di kalangan remaja.
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Siapa yang ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba? "Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba)," kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
Jumlah Kasus Meningkat, Remaja Perlu Disadarkan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba di kalangan remaja, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Malang mengadakan acara talkshow yang melibatkan siswa dari 30 SMP negeri di kota Malang serta guru BK. Kegiatan ini, yang dilaksanakan di Hotel Maxone Malang, ini juga bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun IIDI ke-69 dan Hari Ibu ke-95.
Dalam rangkaian tema ulang tahun IIDI, "Terus Giat Membangun Kolaborasi," seminar bahaya penyalahgunaan narkoba ini menjadi salah satu fokus utama. Pembicara yang terlibat, antara lain Iptu Yulius Sapto Edi S.E. dari Satres Narkoba Polresta Malang, Martha Widiana Mayangsari S.Psi, ahli narkoba dari BNN Kota Malang, dan Dr. Frilya Rahma Putri, Sp.Kj dari Departemen Psikiatri FKUB/RSSA.
Iptu Yulius Sapto Edi dalam sesi pertama membahas tentang "Generasi Emas Generasi Tanpa Narkoba," sedangkan Martha Widiana Mayangsari menyoroti aspek "Rehabilitasi bagi Pecandu Narkoba."
Martha menyoroti bahwa meskipun angka prevalensi narkoba secara umum menurun pada 2023, kasus narkoba di lingkungan sekolah justru meningkat dari 2021 hingga 2023.
"Angka prevalensi narkoba di tahun 2023 mencapai 4,2 juta orang. Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, namun kasus narkoba di lingkungan sekolah meningkat. Ini perlu menjadi perhatian karena kasus narkoba semakin meluas di kalangan pelajar," ungkap Martha.
Ia menekankan bahwa penggunaan narkoba yang telah mencapai tahap kecanduan menjadi sebuah penyakit yang sulit disembuhkan, terutama tanpa adanya dukungan sosial dan keluarga yang kuat.
Sesi kedua, yang disampaikan oleh Dr. Frilya Rahma Putri, mengangkat tema "Adiksi Internet Gadget dan Zat." Frilya menjelaskan bahwa perilaku adiksi pada umumnya muncul karena ketidakmampuan seseorang dalam mengelola emosi, yang kemudian memunculkan penggunaan zat tertentu sebagai bentuk ketergantungan sementara.
"Ketika kita berbicara tentang adiksi, itu mencakup perilaku ketergantungan. Penggunaan zat tertentu, seperti narkoba, seringkali merupakan akibat dari ketidaknyamanan seseorang terhadap kondisi psikologisnya," jelas Frilya.
Ia juga menyoroti siklus adiksi yang meliputi tahap self-medication impulse, euforia, dependensi, toleransi & intoksisasi, konsekuensi & withdrawal, hingga pada tahap kompulsivitas.
Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE, menjelaskan bahwa tema besar "Terus Giat Membangun Kolaborasi" dari IIDI pusat diwujudkan oleh IIDI cabang Malang dalam penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba dengan menggandeng berbagai pihak.
Acara ini menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja akan ancaman kecanduan narkoba serta strategi pencegahannya. Para siswa peserta kegiatan diharapkan bisa menjadi duta yang menyampaikan kepada teman-temannya mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba ini.