Benarkah Tidur di Depan Kipas Angin Menyala Bisa Sebabkan Pneumonia? Ketahui Faktanya
Dokter memberikan penjelasan mengenai risiko tidur dengan kipas angin yang mengarah langsung ke tubuh, yang dapat memicu pneumonia.
Pasti Anda sudah akrab dengan mitos yang menyatakan bahwa tidur dengan kipas angin yang mengarah ke tubuh dapat menyebabkan pneumonia atau peradangan paru-paru. Namun, benarkah demikian? Menurut dokter spesialis paru, Desilia Atikawati, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya akurat. "Tidak terlalu tepat ya," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa yang lebih penting adalah kondisi kipas angin itu sendiri. Jika kipas angin tersebut kotor dan dipenuhi debu, hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk. "Kalau kipas angin kotor, ada penumpukan debu, nah debu itu masuk saluran napas. Oleh saluran napas itu akan dianggap benda asing yang menimbulkan reaksi batuk, sesak napas, atau bahkan penyempitan saluran napas," tambah Desi dalam sesi interview daring pada bulan November. Selain itu, debu yang terakumulasi juga bisa mengandung partikel berbahaya seperti kuman dan bakteri.
Mandi Malam Bikin Pneumonia? Tidak Tepat
-
Apa yang terjadi pada paru-paru ketika seseorang mengalami pneumonia? Pneumonia merupakan infeksi paru-paru ketika kantung udara di paru-paru terisi nanah atau cairan.
-
Bagaimana Pneumonia menyebar? Penyakit ini berawal dari penyebaran berbagai jenis organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terdampak.
-
Apa itu Pneumonia pada anak? Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru.
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena pneumonia? Berikut adalah beberapa cara mencegah pneumonia pada anak: Memberikan ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. ASI eksklusif dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak dan melindunginya dari infeksi bakteri, virus, atau jamur yang dapat menyebabkan pneumonia. MPASI yang bergizi juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan mencegah malnutrisi yang dapat melemahkan sistem imun.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit.
-
Siapa yang rentan terjangkit Pneumonia? Pneumonia bisa menjangkit segala usia, namun umumnya lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Desi juga mengklarifikasi mitos mengenai mandi malam. Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung bahwa mandi malam dapat menyebabkan pneumonia. "Kalau pergi dari luar, apalagi berkendaraan roda dua seperti motor atau naik transportasi umum ya lebih baik mandi," jelasnya. Aktivitas di luar rumah dapat membuat tubuh terpapar berbagai partikel, termasuk debu dan mikroorganisme. Oleh karena itu, mandi setelah beraktivitas di luar sangat dianjurkan. "Kan bisa mandi dengan air hangat ya. Lalu, kondisi bersih ini juga baik ya untuk sistem pernapasan," lanjutnya.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia merupakan kondisi peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus. Gejala pneumonia umumnya dapat terlihat dengan jelas pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi tidak selalu tampak jelas pada orang lanjut usia (lansia). "Pada lansia belum tentu batuk, belum tentu sesak napas. Belum tentu juga demam, bahkan kadang tidak demam atau suhu di bawah normal," ungkap dokter spesialis paru, Desilia Atikawati, saat menjawab pertanyaan dari Health-Liputan6.com dalam sebuah wawancara eksklusif secara daring.
Secara umum, Desi menjelaskan bahwa gejala pneumonia pada orang dewasa dan anak-anak biasanya lebih mudah dikenali. Beberapa gejala pneumonia yang umum terjadi pada orang dewasa meliputi: batuk yang menghasilkan dahak, sesak napas, nyeri di bagian dada, demam, serta rasa lemas. Dengan memahami gejala-gejala ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan segera mencari perawatan medis yang diperlukan.
Gejala Pneumonia
Desi menjelaskan bahwa pneumonia adalah penyakit yang dapat menyerang individu dari segala usia. Namun, anak-anak di bawah dua tahun dan orang lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia. "Pneumonia ini salah satu penyebab kematian yang tinggi baik pada anak dan lansia," ujarnya. Oleh karena itu, Desi menekankan pentingnya untuk segera membawa pasien ke rumah sakit atau dokter jika mengalami gejala pneumonia.
Dia menambahkan, "Bila pneumonia semakin berat lalu tidak didiagnosis dan tidak mendapat tata laksana dengan baik bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam nyawa." Hal ini menunjukkan betapa krusialnya penanganan yang tepat dan cepat agar pasien tidak mengalami kondisi yang lebih serius. Kesadaran akan gejala dan tindakan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi.