Cyber Bullying yang Dialami Anak-Anak Bisa Sebabkan Trauma Jangka Panjang
"Kalau dulu bully dilakukan secara langsung, bisa dari verbal maupun fisik. Tetapi sekarang, kita tidak perlu berada di ruangan yang sama, orang bisa mem-bully dan melukai perasaan seseorang," ucap pendiri Sudah Dong, komunitas gerakan anti-bullying Katyana Wardhana.
Bullying atau perundungan di media sosial merupakan salah satu masalah yang muncul seiring kemajuan teknologi. Hal ini bisa menimbulkan dampak yang panjang pada korbannya bahkan berujung trauma.
"Kalau dulu bully dilakukan secara langsung, bisa dari verbal maupun fisik. Tetapi sekarang, kita tidak perlu berada di ruangan yang sama, orang bisa mem-bully dan melukai perasaan seseorang," ucap pendiri Sudah Dong, komunitas gerakan anti-bullying Katyana Wardhana.
-
Bagaimana bullying mempengaruhi kesehatan mental anak? Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus karena menjadi target dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Anak-anak dapat mengalami gejala gangguan kecemasan, seperti sering mengalami serangan panik, gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Kapan bullying bisa berdampak buruk pada kualitas hidup anak? Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang pernah diintimidasi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kesulitan jangka panjang. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat, sulit mempercayai orang lain, dan menunjukkan masalah perilaku.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Mengapa membentak anak bisa membuat mereka menjadi pembully? Banyak orangtua beranggapan bahwa berteriak atau membentak adalah solusi untuk mengubah perilaku buruk anak. Sayangnya, penelitian menunjukkan sebaliknya. Membentak justru dapat memperburuk perilaku anak, meskipun mungkin mereka berperilaku baik di depan orangtua. Di lingkungan lain, mereka dapat menjadi nakal bahkan hingga membully orang lain. Ini menciptakan siklus kehidupan yang sulit dihentikan.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan anak menjadi korban bullying? Tanda anak jadi korban bullying yang pertama adalah tidak lagi melakukan hobi atau kesenangannya. Apabila anak-anak kehilangan minat pada hobi atau makanannya, coba orang tua memperhatikan mereka. Orang tua juga bisa mencoba mengajak anak komunikasi tentang apa yang tengah dialaminya.
Kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial membuat seseorang terkadang lupa bahwa cyber bullying merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dan memiliki efek jangka panjang.
"Media sosial bisa digunakan tanpa nama asli, itu membuatnya menjadi lebih mudah melakukan cyber bullying. Ini juga bisa berdampak jangka panjang, karena cyber bullying memang tidak menyerang fisik seseorang, tetapi menyerang hati (perasaan)," tambah Katyana dalam diskusi Aman di Media Sosial di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Bullying Timbulkan Masalah pada Anak
Dalam kesempatan yang sama, hadir juga Benny Prawira, pendiri Into The Light sebuah komunitas yang berfokus pada pusat advokasi, kajian, dan edukasi dalam pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa.
"Sejauh ini kita tahu bahwa bullying mau dengan cara tradisional atau pun online sangat memicu masalah kesehatan jiwa. Itu bisa membuat anaknya jadi cemas sekali bahkan tidak mau sekolah. Bahkan ternyata faktor yang paling signifikan dalam memicu pemikiran bunuh diri adalah bullying," jelasnya.
Katyana menambahkan, begitu banyak anak-anak yang takut untuk menceritakan pada orangtua dan guru-guru ketika menjadi korban bullying secara offline maupun online. Namun sebenarnya, kebanyakan orang-orang yang memiliki pemikiran bunuh diri sudah memberikan pertanda yang seringkali tidak disadari oleh lingkungan di sekitarnya.
Benny menyarankan, apabila ada orang terdekat yang memberikan sinyal bahwa dirinya sedang memiliki masalah, cobalah untuk menghubungi dan mengajaknya bicara.
"Lebih baik kita overestimate, daripada underestimate. Karena kalau overestimate dan kita salah, orang itu bisa selamat," tandasnya.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com