Jika Sudah Rampung, Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan Sebagai Booster Tahun Depan
Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Dr Mia Miranti, mengatakan, walau program vaksinasi COVID-19 nasional telah usai, Vaksin Merah Putih tetap bisa digunakan sebagai vaksinasi ke-3 atau booster atau dapat pula disumbangkan.
Pada saat ini, proses pembuatan dan pengembangan Vaksin Merah Putih masih terus berjalan dan direncanakan rampung tahun depan. Pada tahun 2022 mendatang, diperkirakan program vaksinasi COVID-19 nasional juga akan selesai.
Terkait hal tersebut, Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Dr Mia Miranti, mengatakan, walau program vaksinasi COVID-19 nasional telah usai, Vaksin Merah Putih tetap bisa digunakan sebagai vaksinasi ke-3 atau booster atau dapat pula disumbangkan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana peran pemetaan virus di lautan dalam penelitian? Ketika para peneliti memperoleh pemetaan virus di lautan, hal ini sangat mempermudah penelitian mereka. Peta virus di lautan memainkan peran penting karena memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari jenis virus yang ada.
-
Siapa yang memimpin penelitian mengenai respons kekebalan pada orang yang tidak terinfeksi COVID-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
“Vaksin Merah Putih dapat digunakan sebagai booster dan dapat disumbangkan pada negara yang belum mendapatkan akses vaksin,” Mia kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks belum lama ini.
Senada dengan Mia, Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany juga mengatakan pendapat serupa terkait Vaksin Merah Putih.
“Kalau disumbangkan ya boleh, Alhamdulillah itu pahala besar, tapi setelah kita memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Hasbullah.
243 Juta Dosis Tidak Cukup
Sementara itu, lanjut Hasbullah, jumlah vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia sekitar 243 juta dosis sama sekali tidak cukup untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Mengingat, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya 70 persen penduduk harus divaksinasi.
“Dan, kalau vaksinnya tidak cukup efektif maka jumlahnya harus lebih banyak. 70 persen itu dengan efikasi 90 persenan, tapi kalau efikasi 60 persen ya harus 100 persen penduduk divaksinasi,” katanya.
“Kita perlu 540 juta dosis vaksin dan itu kalau sekali saja, padahal vaksin virus influenza tidak bertahan lebih dari setahun, tahun berikutnya vaksin lagi," Hasbullah menambahkan.
Artinya, selama virus Corona penyebab COVID-19 masih bergentayangan di muka bumi, vaksin dibutuhkan. Namun, jika Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin sendiri, hal tersebut tidak jadi masalah tinggal sesuaikan jumlahnya, kata Hasbullah.
“Di sisi lain, jika produksinya dalam volume besar maka harganya pun akan lebih murah itu namanya economy of scale,” ujarnya.
Untuk Booster
Sebelum disumbangkan untuk negara lain, Hasbullah dan Mia memang lebih mengutamakan vaksin Merah Putih untuk digunakan sebagai booster.
“Untuk booster, kenapa tidak? Karena booster adalah penambahan vaksin yang memperkuat kalau antibodi yang dibentuk oleh vaksin yang sekarang sudah berkurang,” kata Hasbullah.
“Kita tunggu jawaban Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sejauh vaksin itu efektif maka tidak ada masalah untuk dijadikan booster,” dia menekankan.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com