Kenapa Wanita di Atas Usia 35 Tahun Lebih Susah Hamil? Ternyata Ini Faktanya
Banyak yang bertanya-tanya kenapa wanita di atas usia 35 tahun susah hamil. Ternyata ini penyebabnya.
Setiap pasangan memiliki keputusan berbeda mengenai waktu yang tepat untuk memiliki anak, baik anak pertama maupun kedua. Namun, rencana kehamilan sebaiknya dipersiapkan dengan matang, terutama karena faktor usia sangat memengaruhi tingkat kesuburan wanita.
Di atas usia 35 tahun, kesuburan wanita mulai menurun secara signifikan. Mengapa demikian? Artikel ini akan membahas alasannya serta risiko yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan kehamilan di usia tersebut.
-
Bagaimana payudara wanita berubah di usia 30-an? Pada usia 30-an, perubahan pada payudara wanita semakin terlihat. Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan, kelahiran anak, atau penurunan metabolisme tubuh. Setelah melahirkan beberapa anak, kulit payudara mulai mengendur akibat fluktuasi berat badan, baik naik maupun turun. Hal ini dapat menyebabkan stretch mark atau ptosis (payudara kendur) yang bisa terlihat.
-
Apa yang Adelia raih di usia 35 tahun? Adelia, istri dari Pasha Ungu, baru saja merayakan momen kelulusannya dari sidang skripsi. Melalui unggahan di media sosialnya, Adelia bersyukur bisa lulus S1 meski usianya sudah menginjak 35 tahun.
-
Siapa yang hamil? Gritte Agatha dan Arif Hidayat mengumumkan kehamilan pertama mereka lewat postingan di Instagram pada bulan Juni yang lalu.
-
Kapan Nia Ramadhani memasuki usia 34 tahun? Sambil menikmati alunan musik yang menggetarkan, Nia secara resmi memasuki usia 34 tahun.
-
Bagaimana pandangan Islam tentang wanita yang meninggal dalam keadaan hamil? Menurut Islam, ada pemahaman bahwa wanita yang meninggal dalam keadaan hamil atau ketika melahirkan dapat dianggap mati syahid. Hal ini disebabkan oleh pengorbanan dan cobaan yang mereka alami dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
-
Kenapa wanita hamil mengalami masalah pencernaan? Hormon kehamilan dapat mengganggu keseimbangan pencernaan Anda dan membuat kerongga esofagus menjadi lebih rileks, sehingga menyebabkan asam lambung naik ke atas.
Penuaan Reproduksi: Fenomena yang Tak Terelakkan
Selain perubahan kulit yang menua, wanita juga mengalami penuaan pada sistem reproduksinya. Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur wanita berkurang drastis. Berbeda dengan pria yang terus-menerus menghasilkan sperma, wanita hanya memiliki cadangan sel telur terbatas sejak lahir.
Menurut para ahli, kemampuan produksi sel telur dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu usia kronologis dan usia biologis ovarium. Usia kronologis merujuk pada usia berdasarkan tanggal lahir, sementara usia biologis berkaitan dengan kualitas dan jumlah cadangan ovarium.
Faktor genetik dan lingkungan juga berperan dalam mempercepat penuaan biologis ovarium. Akibatnya, seorang wanita yang secara kronologis berusia 35 tahun dapat memiliki usia biologis ovarium yang lebih tua, sehingga lebih sulit untuk hamil.
Cadangan Sel Telur yang Menyusut dengan Cepat
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas St. Andrews dan Universitas Edinburgh mengungkapkan bahwa wanita di usia 30-an menghadapi tantangan besar untuk hamil. Meski masih mampu menghasilkan sel telur, jumlah cadangan ovarium menurun dengan cepat.
Studi tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perempuan dilahirkan dengan sekitar 300.000 sel telur. Namun, pada usia 30 tahun, hanya tersisa sekitar 12 persen dari cadangan ovarium, dan jumlah ini menyusut menjadi 3 persen pada usia 40 tahun. Selain jumlah yang menurun, kualitas sel telur juga memburuk, meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan kondisi kesehatan yang kurang baik.
- 16 Tahun Menanti, Wanita Ini Bagikan Kisah Perjuangannya Bareng Suami hingga Akhirnya Hamil Anak Pertama
- Wanita Hamil Tewas di Ruko Kelapa Gading, Pelaku Minta Gugurkan Kandungan
- Wanita Ini Bagikan Kisah Menikah dengan Anak Tunggal, Warganet Sebut Beruntung
- Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya
Penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan signifikan dalam jumlah cadangan sel telur antarperempuan. Sebagian wanita dilahirkan dengan lebih dari 2 juta sel telur, sementara yang lain hanya memiliki sekitar 35.000 sel telur. Temuan ini menjadi pengingat bagi perempuan untuk tidak menunda rencana kehamilan terlalu lama, karena semakin tua usia, semakin besar tantangan yang harus dihadapi.
Risiko Kehamilan di Atas Usia 35 Tahun
Selain kesulitan untuk hamil, kehamilan di atas usia 35 tahun juga disertai berbagai risiko kesehatan. Beberapa risiko tersebut meliputi:
- Down Syndrome pada bayi akibat kualitas sel telur yang menurun.
- Keguguran yang lebih sering terjadi pada usia kehamilan ini.
- Operasi caesar, yang lebih umum dilakukan pada wanita hamil di usia ini.
- Kematian bayi, baik saat di dalam kandungan maupun proses persalinan. Risiko ini lebih tinggi dibandingkan wanita yang hamil di usia lebih muda, yaitu sekitar 7 dari 1.000 kehamilan.
Meski risiko tersebut tidak sepenuhnya dapat dihindari, mereka lebih besar pada wanita berusia di atas 35 tahun. Oleh karena itu, keputusan untuk hamil di usia ini harus disertai dengan konsultasi medis yang mendalam dan persiapan yang matang.
Penurunan kesuburan wanita di atas usia 35 tahun disebabkan oleh penuaan reproduksi, baik dari segi jumlah maupun kualitas sel telur. Selain itu, risiko kehamilan pada usia ini juga meningkat, termasuk kemungkinan komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
Dengan memahami fakta ini, wanita dan pasangannya diharapkan dapat merencanakan kehamilan dengan bijak, mempertimbangkan waktu yang tepat, serta berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan saran terbaik. Jangan tunda rencana kehamilan terlalu lama agar peluang sukses lebih tinggi dan risiko dapat diminimalkan.