Main game di smartphone ampuh redakan stres dan rasa cemas!
Memainkan game di smartphone diketahui mampu menurunkan rasa cemas dan stres.
Main game di smartphone seharian atau sambil berjalan memang bukan kebiasaan yang baik, dan bahkan bisa membahayakan. Namun baru-baru ini penelitian mengungkap bahwa bermain game di smartphone juga bisa memberikan dampak baik untuk kesehatan mental.
Sebah penelitian terbaru menemukan bahwa bermain gama di smartphone bisa membantu orang meredakan rasa cemas atau stres. Cara ini bahkan bisa menjadi terapi bagi orang yang memiliki tingkat kecemasan sedang hingga tinggi setiap harinya, seperti dilansir oleh Huffington Post (19/03).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap 75 orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi. Partisipan diminta untuk memainkan sebuah game d iPod Touch selama 25 sampai 45 menit. Game yang dimainkan tentunya bukan game sembarangan, tetapi game yang disebut attention-bias modification training.
Game tersebut membuat orang yang sedang cemas berfokus pada hal-hal yang santai seperti wajah yang terlihat senang dan membuat mereka mengabaikan hal-hal buruk seperti wajah yang terlihat marah. Latihan ini diketahui bisa menurunkan rasa cemas pada partisipan.
Setelahnya peneliti menemukan bahwa partisipan yang memainkan game tersebut mengalami rasa cemas yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tak memainkan game. Mereka juga menemukan bahwa meski dimainkan dalam waktu singkat, game tersebut mampu menurunkan tingkat kecemasan dan stres.
Baca juga:
Awas, stres bisa merusak kesehatan anak!
Ini cara paling mudah untuk meredakan stres!
Tangkal depresi dengan diet mediterania
4 Alasan olahraga lari bisa meredakan stres
Ternyata pria lebih rentan lakukan bunuh diri!
Risiko kelainan mental bisa dideteksi lewat air liur!
-
Kapan penggunaan smartphone saat berjalan bisa berdampak negatif pada mood kita? Sebuah studi pada tahun 2023 meneliti efek psikologis dari berjalan sambil menggunakan ponsel. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ponsel saat berjalan cenderung merasa kurang positif setelahnya. Ini dikaitkan dengan koneksi yang berkurang dengan lingkungan sekitar, yang menyebabkan perasaan kurang bergairah, bahagia, dan rileks.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Bagaimana penggunaan smartphone saat berjalan dapat memengaruhi mood kita? Tidak hanya berdampak pada postur tubuh, penggunaan ponsel saat berjalan juga dapat memengaruhi mood kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa multitasking, seperti berjalan sambil menggunakan ponsel, dapat meningkatkan tingkat stres seseorang. Bahkan, semakin banyak orang menggunakan ponsel saat berjalan, semakin tinggi tingkat hormon stres, seperti kortisol, yang diproduksi dalam tubuh mereka.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dan kanker otak? Penelitian ini, yang dilakukan atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadi titik terang bagi kekhawatiran yang telah lama ada di kalangan masyarakat terkait potensi bahaya gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.