Nikotin dalam rokok membuat otak bekerja lebih baik?
Peneliti mengklaim bahwa nikotin dalam rokok bisa membuat otak bekerja lebih efektif dan fokus. Benarkah?
Selama ini nikotin dianggap sebagai zat yang merusak kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan, terutama jika zat tersebut ada dalam rokok. Namun baru-baru ini kelompok peneliti yang direkrut oleh perusahaan rokok mengungkap bahwa nikotin bisa membuat otak bekerja lebih baik.
"Nikotin bisa membantu merangsang otak dan membuat otak lebih tenang," ungkap peneliti yang direkrut oleh British American Tobacco, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/12).
Meski begitu, hasil yang kontroversial ini diklaim tidak bertanggung jawab dan hanya bagian dari akal-akalan perusahaan rokok yang membawahi beberapa merek seperti Benson & Hedges, Dunhill, dan Lucky Strikes. Uniknya, hasil ini muncul hanya seminggu setelah peneliti dari New York University mengungkap bahwa rokok elektrik mengandung lebih banyak nikotin daripada rokok biasa.
David O'Reilly, direktur dari peneliti tersebut mengatakan bahwa mengisap satu rokok atau minum secangkir kopi tak akan membahayakan. Namun klaim ini mendapat kecaman dari ahli kesehatan lain yang berpendapat bahwa hasil penelitian tersebut hanya diberikan untuk menjual rokok sebanyak-banyaknya.
Meski begitu, tampaknya ada peneliti lain yang setuju dengan pendapat tersebut. profesor John britton dari Royal College of Physicians menjelaskan bahwa mendapat satu dosis nikotin memang bisa memberikan efek positif pada otak. Namun dia juga mengingatkan bahwa nikotin bersifat candu dan bisa membuat seorang perokok kecanduan hingga otak mereka tak bisa bekerja jika tidak mengisap nikotin dalam rokok.
"Memang benar bahwa menggunakan nikotin satu kali bisa meningkatkan konsentrasi, efek ini sama dengan yang Anda dapatkan dengan mengonsumsi kafein. Namun obat ini juga bisa membuat kecanduan, dan akan ada saatnya otak Anda tak bisa bekerja tanpa nikotin," jelasnya.
Masyarakat sebaiknya tidak menelan hasil penelitian ini mentah-mentah karena mengisap nikotin dalam rokok selama jangka waktu panjang juga bisa membuat otak tak efektif dalam bekerja. Selain itu, departemen kesehatan Amerika mengungkap bahwa kebiasaan merokok bisa menyebabkan kematian, lebih banyak dibandingkan dengan kematian akibat penyakit atau kecelakaan.