2 Pemain Timnas Indonesia ini Tampil Gacor Setelah Dikritik Erick Thohir dan Shin Tae-yong, Arab Saudi Dilibas!
Para pemain Timnas Indonesia kini menunjukkan sikap yang lebih matang dan mampu menghadapi berbagai kritik serta cemoohan dari berbagai pihak.
Para pemain Timnas Indonesia menunjukkan kematangan dan ketahanan terhadap berbagai kritik serta ejekan yang datang dari berbagai sumber. Kritik tersebut tidak hanya berasal dari para petinggi PSSI, tetapi juga dari pelatih Shin Tae-yong dan komentar pedas warganet di dunia maya. Menurut Jay Idzes dan rekan-rekannya, mereka menganggap kritik tersebut sebagai bentuk perhatian dan cinta terhadap Timnas Indonesia. Hal ini justru memotivasi mereka untuk bangkit dan mempertahankan nama baik Timnas Garuda.
Pertandingan melawan Arab Saudi menjadi momen penting untuk membuktikan kebangkitan Timnas Indonesia. Dalam laga tersebut, mereka menunjukkan semangat juang yang tinggi dan tidak mengenal kompromi. Bahkan, di menit-menit akhir, Calvin Verdonk terpaksa bermain dengan pincang setelah berusaha keras berlari di lapangan. Namun, di antara para pemain yang tampil sebagai starting XI, ada dua sosok yang benar-benar menunjukkan peningkatan setelah mendapat kritik tajam dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan pelatih Shin Tae-yong pada pertandingan sebelumnya. Siapakah mereka?
- Jelang Pertandingan Lawan Arab Saudi, Erick Thohir Berharap Timnas Indonesia Raih Kemenangan
- Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Erick Thohir Minta Maaf dan Pasang Badan atas Nasib Shin Tae-yong
- Kata Erick Thohir soal Reaksi Shin Tae-yong Terkejut Mengetahui Timnas Indonesia Pernah Kalah 0-10 dari Bahrain
- Erick Thohir Apresiasi Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia U-23 Lolos ke 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Beri Sinyal Perpanjang Kontrak
Marcelino Ferdinan
Marcelino Ferdinan, seorang gelandang yang baru berusia 20 tahun, baru-baru ini mengalami kritik tajam dari Ketua PSSI, Erick Thohir. Dalam pertandingan melawan Irak di Kualifikasi Piala Asia, Erick menganggap bahwa Marcelino bermain dengan terlalu egois, yang berujung pada kekalahan Timnas Indonesia dengan skor 1-2. Terdapat momen di mana peluang yang seharusnya dimanfaatkan untuk mencetak gol justru gagal dieksekusi oleh Marcelino. Hal ini menyebabkan ketegangan antara pelatih dan pemain, terutama dengan adanya komentar negatif dari netizen yang menyebut Marcelino sebagai sosok yang antikritik dan terjebak dalam star syndrome.
Menanggapi hal tersebut, Marcelino mengungkapkan pendapatnya melalui Instastory pribadi, di mana ia menyebut Indonesia sebagai negara lucu. Unggahan tersebut membuat Erick Thohir menegaskan pentingnya kerja sama dalam sepak bola, menekankan bahwa "Kita jatuh bangun bersama, sepak bola bukan permainan 2 orang, permainan 11 orang." Setelah adanya 'perseteruan' ini, Marcelino lebih sering berada di bangku cadangan dan jarang mendapatkan kesempatan untuk tampil sebagai starter di skuad Merah Putih. Namun, ia tidak tinggal diam atas kritik yang diterimanya, dan membuktikannya dengan mencetak brace saat melawan Arab Saudi. Dalam momen selebrasinya, Marcelino menutup mulutnya dengan jari telunjuk sebagai respons terhadap komentar publik yang meragukan kemampuannya.
Ragnar Oratmangoen
Setelah mengalami kekalahan menyakitkan dengan skor 0-4 dari Timnas Jepang, pelatih Shin Tae-yong mengungkapkan kekecewaannya dalam konferensi pers. Ia menyoroti Ragnar Oratmangoen sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas hasil buruk tersebut, terutama karena sang penyerang tidak mampu memanfaatkan peluang emas untuk mencetak gol pada awal pertandingan.
Ragnar yang berhadapan langsung dengan kiper Jepang, Zion Suzuki, tidak berhasil menjaringkan bola. "Pada awal laga kami dapat peluang yang sempurna. Namun, tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ragnar. Itu yang jadi penyebab kita kalah," ungkap pelatih asal Korea Selatan tersebut. Kegagalan ini seolah menjadi motivasi bagi Ragnar untuk bangkit, dan ia pun menunjukkan performa yang lebih baik saat melawan Arab Saudi.
Dalam pertandingan tersebut, Ragnar Oratmangoen berkolaborasi dengan Rafael Struick dan Marcelino Ferdinan, menciptakan kebingungan di lini pertahanan The Green Falcons. Kerja sama mereka membuahkan hasil, dengan gol pertama Timnas Indonesia tercipta pada menit ke-32. Gol tersebut merupakan hasil dari kombinasi yang sangat baik antara Ragnar dan Marcelino di sisi kanan, yang berhasil mengecoh enam pemain belakang Arab Saudi.
Dengan melakukan tiga kali umpan passing secara cepat, mereka berhasil mengacak-acak pertahanan lawan. Akhirnya, Marcelino Ferdinan berhasil mencetak gol indah yang menggetarkan jala gawang di sebelah kiri. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Ragnar Oratmangoen mampu bangkit dan memberikan kontribusi positif setelah kritik yang diterimanya.