3 Pemain Timnas Indonesia yang Tidak Dibawa dalam Laga Tandang vs Bahrain dan China: Akibat Cedera dan Persaingan di Tim
Tiga nama yang tak masuk daftar Timnas Indonesia kali ini
Kejutan muncul ketika PSSI mengumumkan 27 nama pemain Timnas Indonesia yang akan berangkat ke Bahrain, menjelang pertandingan melawan negara tersebut dalam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 Oktober mendatang. Setelah menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia juga akan terbang ke China untuk melawan tim Negeri Tirai Bambu lima hari kemudian, tepatnya pada 15 Oktober. Dari 27 pemain yang dipanggil, dua nama yang mencuri perhatian adalah Jordi Amat dan Malik Risaldi. Jordi Amat kembali dipanggil setelah sebelumnya absen dalam beberapa pertandingan terakhir.
Sebagai contoh, dalam dua laga melawan Arab Saudi dan Australia, bek berusia 32 tahun yang bermain untuk Johor Darul Ta'zim di Malaysia ini tidak termasuk dalam rencana pelatih Shin Tae-yong. Sementara itu, Malik Risaldi baru dipanggil pada 2 Juni lalu saat Indonesia bertanding melawan Tanzania dalam laga persahabatan di Stadion Madya, Jakarta. Namanya kembali muncul dalam daftar untuk dua laga terakhir di Grup F putaran kedua kualifikasi melawan Irak dan Filipina pada 6 dan 11 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, meskipun ia hanya duduk di bangku cadangan.
- Kata Pelatih Bahrain Usai Hasil Imbang 2-2 dengan Timnas Indonesia: Pemain Kami Bertarung sampai Napas Terakhir
- Empat Nama yang Tersingkir dari 23 Pemain Timnas Indonesia Vs Bahrain Malam ini, Ada Egy Maulana Vikri hingga Hokky Caraka
- 3 Pemain Bahrain yang Berbahaya, Tua-Tua Keladi Bisa Bikin Indonesia Kewalahan
Kembalinya Jordi Amat dan Malik Risaldi tentu merupakan keputusan yang diambil oleh Shin Tae-yong sebagai pelatih. Mungkin, STY mencari opsi lain di lini belakang dan lini tengah, mengingat kedua pemain tersebut merupakan sosok penting di posisi mereka masing-masing di klub. Kejutan lainnya adalah ketidakikutsertaan tiga nama, yakni kiper Adi Satryo, bek Justin Hubner, dan striker Ramadan Sananta, dalam daftar Timnas Indonesia kali ini. Pertanyaannya, mengapa ketiganya tidak dipanggil? Berikut adalah penjelasan singkatnya:
Adi Satryo
Sejak Maarten Paes bergabung, posisi sebagai penjaga gawang utama sepenuhnya dipegang oleh kiper FC Dallas dari Amerika Serikat tersebut. Bahkan, bukan hanya Adi Satryo, dua kiper lainnya yang sebelumnya menjadi andalan, yaitu Ernando Ari dan Nadeo Argawinata, juga mulai kehilangan posisi mereka.
Maarten Paes menunjukkan performa yang luar biasa saat dipercaya tampil melawan Arab Saudi dan Australia, berkontribusi besar terhadap keberhasilan Skuad Garuda dalam meraih hasil imbang melawan kedua tim Asia tersebut. Apakah ini menandakan akhir bagi Adi Satryo? Tentu saja tidak. Masih ada banyak waktu dan peluang bagi spiderman yang berusia 23 tahun itu untuk membuktikan kemampuannya.
Justin Hubner
Penggemar setia Sergio Ramos tidak dipanggil karena masih berjuang dengan cedera. Pemain bertahan yang dikenal dengan wajah dinginnya itu terpaksa harus berhubungan dengan tim medis, sementara ia juga mendoakan agar Jay Idzes dan rekan-rekannya meraih hasil terbaik dalam misi mereka ke Bahrain dan China.
"Saya berharap yang terbaik untuk tim saya dan saya yakin mereka dapat meraih hasil yang positif," ungkap Justin Hubner melalui akun Instagram-nya baru-baru ini.
Ramadan Sananta
Tidak dapat dipungkiri bahwa Ramadan Sananta adalah striker muda berbakat yang dimiliki Indonesia saat ini. Namun, penting untuk diingat bahwa Shin Tae-yong memiliki hak penuh untuk memilih pemain yang ia anggap diperlukan, termasuk dalam sektor penyerangan.
Mungkin saja, STY lebih memilih Malik Risaldi dibandingkan dengan striker andalan Persis Solo tersebut. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Ramadan Sananta terlihat kesulitan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Ia juga harus bersaing dengan rekan lokalnya, Hokky Caraka (PSS Sleman), yang saat ini lebih unggul.
Kehadiran pemain baru Eliano Reijnders (PEC Zwolle), yang direncanakan akan ditempatkan sebagai penyerang sayap, juga mengakibatkan Ramadan Sananta tidak masuk dalam rencana permainan STY. Namun, Ramadan Sananta tidak perlu merasa kecewa. Meskipun demikian, keberadaannya di Timnas Indonesia tetap sangat diperlukan. Dengan kata lain, peluang untuk memanggil striker berusia 21 tahun ini masih terbuka untuk pertandingan-pertandingan mendatang.