Begini Suasana Pemain Timnas Indonesia di Qingdao Jelang Lawan China
Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Qingdao, Selasa (15/10/2024).
Timnas Indonesia telah tiba di Qingdao, China sejak Sabtu (11/10/2024). Skuad Garuda terus mempersiapkan diri menjelang pertandingan melawan Timnas China. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) malam WIB, dalam rangka putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, memberikan informasi terbaru mengenai kondisi skuad Garuda.
- Ulasan Performa Witan Sulaeman saat Timnas Indonesia Hadapi China: Salah Satu Pemain yang jadi Sorotan
- Kata Pengamat soal Peluang Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Ada Sosok yang Hilang saat Indonesia Lawan China Nanti, Siapa Dia?
- Jelang Pertandingan Lawan China, Timnas Indonesia Punya Peluang Besar Raih Kemenangan Pertama di Grup C
Menurut Sumardji, yang juga merupakan anggota Exco PSSI, Eliano Reijnders dan rekan-rekannya merasa nyaman dengan suasana di Qingdao. Suhu udara di kota tersebut diketahui cukup sejuk, berkisar antara 19-25 derajat Celsius.
"Cuacanya sangat baik, karena suhunya berada di antara 19-25 derajat Celsius," ungkap Sumardji kepada Metro TV.
Merasa nyaman
Sumardji menyatakan bahwa para pemain Timnas Indonesia merasa sangat nyaman. Hal ini terutama disebabkan oleh banyaknya pemain inti dari Skuad Garuda yang berkarir di Eropa, di mana suhu udaranya lebih sejuk.
"Kami tidak mengalami masalah terkait cuaca, semuanya terasa nyaman. Situasinya akan berbeda jika suhu melebihi 35 derajat Celsius, pasti pemain kami akan kesulitan," ujarnya.
Timnas Indonesia juga telah beberapa kali melaksanakan sesi latihan di Qingdao, dan para pemain Garuda terlihat menikmati setiap latihan tersebut.
Pelayanan Memuaskan
Sumardji menilai bahwa pertandingan tandang di Qingdao berlangsung dengan sangat baik bagi Timnas Indonesia. Ia bahkan mengungkapkan bahwa kota tersebut lebih unggul dibandingkan Jeddah di Arab Saudi atau Manama di Bahrain.
"Jika saya boleh berpendapat, pengalaman kami saat bertandang ke Bahrain atau Arab Saudi tidak sebaik di Qingdao," ujar Sumardji.
Ia juga menambahkan, "Dari pihak KBRI, mahasiswa, dan layanan dari panitia lokal di sini sangat memuaskan."