Bobotoh siap ramaikan final Piala Presiden 2015 di GBK
"Bobotoh dari Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan seluruh Indonesia pasti datang," kata Yana.
Menanggapi babak final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC) Yana Umar menegaskan siap datang menonton pertandingan ke Jakarta. Menurut dia, perjalanan ke Jakarta lebih dekat dibandingkan harus ke Solo dan Bali.
"Yang pastinya tetap di Jakarta dong, di Jakarta kan lebih enak, durasi perjalanan hanya dua sampai tiga jam. Bobotoh dari Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan seluruh Indonesia pasti datang," kata Yana di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Senin (12/10).
"Mungkin bisa ratusan ribu Bobotoh pasti datang dari berbagai daerah. Bobotoh yang jadi perantauan di Jakarta kan banyak juga. Mereka malah banyak yang ingin final digelar di Jakarta," sambungnya.
Yana menuturkan, para bobotoh--pendukung Persib--siap datang kemanapun mendukung tim kesayangannya bertanding. Apabila tidak di GBK, ia yakin bobotoh tetap hadir.
"Saya siap di mana saja asal jangan di Singapura saja. Selama di Indonesia saya siap, kalaupun dipindah ke Kanjuruhan juga saya siap," tegasnya.
Mengenai suporter Persija Jakarta, yaitu The Jackmania, yang menyatakan menolak gelaran final diadakan di GBK, Yana menilai stadion tersebut adalah milik negara. Menurut dia, tim manapun seharusnya dibolehkan untuk bertanding di arena tersebut.
"Apa alasan The Jack menolak? GBK milik Indonesia. Kalau main di Menteng atau di Lebak Bulus bolehlah mereka menolak. Inikan kita mau main di GBK stadion milik warga Indonesia," tuturnya.
Apabila terjadi sesuatu, lanjut dia, Mahaka dan Polri diharapkan tidak melepaskan tanggung jawab sebagai pihak penentu tempat final digelar.
"Kalau ada apa-apa, tanggung jawab Mahaka dan Polri. Kami ikuti aja keputusan soal venue, kalaupun di Bali, Bobotoh juga bisa banyak karena ini final. Kalau ada apa-apa tanggung jawab kepolisian. Jangan lepaskan diri dari tanggung jawab," ujarnya menegaskan.