Buka-bukaan Ruud van Nistelrooy Ungkap Reaksi Erik ten Hag saat Dipecat dari MU
Ruud van Nistelrooy menyampaikan bagaimana Erik ten Hag bereaksi setelah dipecat dari Manchester United.
Ruud van Nistelrooy membagikan tanggapan Erik ten Hag mengenai pemecatannya dari Manchester United (MU). Ten Hag dipecat pada hari Senin, 28 Oktober 2024, hanya beberapa bulan setelah mendapatkan kontrak baru. Pemecatan ini terjadi setelah klub mengalami awal yang sangat buruk di Liga Inggris, yang merupakan yang terburuk sejak musim lalu.
Van Nistelrooy kemudian mengambil alih posisi sebagai asisten manajer untuk sementara waktu, sementara diskusi dengan Ruben Amorim terkait posisi manajer yang kosong terus berlangsung. Hingga saat ini, performa MU di bawah kepemimpinan Ruud van Nistelrooy menunjukkan hasil yang positif, termasuk kemenangan 5-2 melawan Leicester City dalam ajang Carabao Cup.
- Ruud van Nistelrooy Kecewa Didepak Manchester United
- Ini Sosok 2 Pemain yang Terus Dimainkan Ruud van Nistelrooy, jadi Kuda Pacu Andalan di MU?
- Jelang Laga Manchester United Vs PAOK di Liga Europa, Nistelrooy Waspadai Ketangguhan Lawan
- Ini Alasan Ruud van Nistelrooy Ogah jadi Manajer Permanen di MU usai Erik ten Hag Dipecat
Ruud van Nistelrooy Sempat Bicara dengan Erik ten Hag
Mantan penyerang Manchester United itu mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Erik ten Hag sebanyak dua kali setelah pemecatannya. Pelatih asal Belanda tersebut merasa 'terluka' akibat pemecatan tersebut, tetapi tetap merasa bangga dengan dua trofi yang berhasil diraihnya selama menjabat. "Saya telah menemuinya pada hari Senin di sini dan berbicara dengannya kemarin sebelum pertandingan," ujarnya kepada wartawan pada hari Kamis. "Tentu saja, dia sangat kecewa dan tersentuh karena dia benar-benar peduli terhadap klub."
Dia juga menambahkan, "Saya katakan juga kemarin, dalam percakapan pertama yang kami lakukan agar saya kembali ke klub bersamanya, saya benar-benar merasa bahwa dia peduli dan mencintai klub serta ingin membawa klub ini maju, dan itulah sebabnya kami terhubung." Selain itu, ia menjelaskan, "Itulah mengapa dia juga merasa terluka karena harus pergi, tetapi dia juga bangga dengan pencapaiannya di sini dengan dua trofi dan jelas sejarah yang dia tinggalkan."