Campur tangan mafia di ISC, ini kata Arema Cronus
Manajemen Arema Cronus angkat bicara terkait tudingan adanya mafia yang mengobok-obok Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Manajemen Arema Cronus angkat bicara terkait tudingan adanya mafia yang mengobok-obok Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Mereka menilai tudingan adanya mafia ini tak lepas dari masih kurang maksimalnya performa wasit di kompetisi tersebut.
"Menurut saya, hal ini tak lepas dari performa wasit. Mengapa bisa performanya kurang? Kasatmata, kita lihat karena faktor fisik," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
"Akhirnya, mereka tidak bisa dekat dengan bola dalam mengambil keputusan," sambungnya.
Lebih lanjut, Ruddy membeber dugaan di balik tak primanya kondisi wasit. Hal ini, menurutnya, tak lepas dari tak adanya kompetisi musim lalu.
"Bahkan, penyegaran wasit sebelum ISC kemarin hanya tiga hari, padahal idealnya tiga pekan," tuturnya.
Sebelumnya, Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert menuding laga antara anak asuhnya dan Madura United telah diatur mafia. Lantaran hal tersebut, Juku Eja -julukan PSM Makassar- kalah dengan skor 1-4.
Pada laga yang dihelat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Rabu (20/07), PSM unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak M. Rahmat pada menit ke-52. Namun, tak lama berselang wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah. Pablo Rodrigues Aracil, yang menjadi algojo, sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-61.
Sembilan menit berselang, wasit kembali menghadiahkan penalti bagi tuan rumah. Pablo Rodrigues -yang kembali dipercaya jadi eksekutor- tak menyia-nyiakan kesempatan dan membawa Madura United unggul.
Usai gol Pablo, Madura United akhirnya mencetak dua gol lagi melalui Eric Weeks Lewis dan Bayu Gatra. Walhasil, pada laga ini, mereka menang dengan skor 4-1.
Sementara itu, Ruddy membeber tengara lain di balik tudingan adanya mafia di ISC. Menurutnya, hal ini juga tak lepas dari banyaknya pembaruan dalam aturan sepakbola, yang belum dipahami, bahkan oleh para pelaku sepakbola sendiri.
"Karenanya, bagi kami, sebelum musim kompetisi bergulir, kami selalu minta bantuan dari pihak yang kompeten untuk menjelaskan aturan-aturan ini," tandasnya. (den/dzi)