Amran Sulaiman Siap Mundur dari Mentan Jika Gagal Berantas Mafia Impor
Amran berharap dukungan Komisi IV DPR RI untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui program cetak sawah.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan siap mundur jika gagal memberantas mafia impor pangan. Pernyataan ini dia utarakan di hadapan anggota Komisi IV DPR.
Amran menyampaikan, komitmen memberantas mafia impor demi merealisasikan swasembada pangan, sebagaimana dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto.
"Mafia impor InsyaAllah kami butuh dukungan kalau kami temukan kami beresin, kalau kami tidak bisa beresin aku mundur, aku mundur,” kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Amran mengatakan, selain menghambat program wasembada pangan, keberadaan mafia impor juga sangat merugikan para petani.
Sebagai wujud komitmen memberantas mafia, Amran mengumbar langkah tegasnya dengan memecat 4 orang pejabat Kementan. Dua di antaranya adalah setingkat eselon 2 yang menjabat sebagai direktur.
“Kemarin kami diserang dikira pencitraan, kami pecat 4 orang, 2 di antaranya direktur. Salah satu guru besar sms dan bupati pak menteri ini masih main main di kantor aku beri tahu tutup buku. Sekarang kita melangkah ke depan,” ucapnya.
Terkait program swasembada pangan, dia akan menggenjot program cetak sawah. Saat ini l, ada kurang lebih 10 juta hektare lahan tidur yang berpotensi bisa dilakukan cetak sawah. Namun pemerintah baru mengerjakan 3 juta hektare, di mana 1 juta hektare di antaranya berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Dia pun berharap dukungan Komisi IV DPR RI untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui program cetak sawah hingga pemberantasan mafia impor.
"Kami memohon dengan segala kerendahan hati, mohon support ke depan untuk mencapai swasembada pangan. Tanpa komisi IV tidak mungkin kami mencapai mimpi itu. Kami tidak bisa berhasil swasembada tanpa dukungan dari bapak dan ibu komisi IV,” tegas dia.