Daftar 8 Pemain Bintang yang jadi Ampas di Liga Inggris: Gagal Bersinar, Ada yang Hanya Mampir Satu Musim
Ada delapan pemain yang kariernya kurang berhasil di Liga Inggris!
Liga Inggris dapat diibaratkan sebagai dua sisi dari sebuah mata uang. Di satu sisi, liga ini merupakan ajang bergengsi di Eropa yang memberikan kesempatan kepada pemain untuk bersinar. Namun, di sisi lain, Liga Inggris yang dikenal sebagai liga dengan persaingan paling ketat di dunia juga bisa menjadi tempat yang sulit bagi mereka yang tidak siap atau tidak cocok.
Banyak pemain bintang yang mengalami kegagalan saat bermain di Liga Inggris. Salah satunya adalah delapan pemain yang disebutkan dalam artikel Daily Star. Mereka tidak mampu menunjukkan performa terbaik dan hanya bertahan semusim sebelum memutuskan untuk mencari peluang di liga lain.
- 4 Pelatih Langsung Raih Gelar Juara Liga Inggris di Musim Pertama, Siapa Saja Mereka?
- Hasil Lengkap Liga Inggris Malam Tadi dan Update Klasemen Papan Atas Terbaru
- Daftar Lengkap Transfer Resmi Liga Inggris Musim Panas 2024, Ada yang Mengejutkan?
- Daftar Pemain Filipina Berkiprah di Indonesia, Bisa Jadi 'Mata-mata' Jelang Lawan Timnas Asuhan STY
Angel Di Maria
Angel Di Maria mengalami trauma yang mendalam akibat pengalamannya bersama Manchester United. Pada tahun 2014, Di Maria menghadapi masa yang sulit di klub tersebut karena hubungan yang kurang harmonis dengan pelatih Louis van Gaal.
"Masalah saya di Manchester adalah pelatihnya. Van Gaal adalah yang terburuk dalam karier saya," ungkapnya.
Meskipun demikian, Di Maria tetap menunjukkan performa yang cukup baik dengan mencatatkan 33 penampilan, di mana ia berhasil memberikan 12 assist dan mencetak empat gol selama musim itu.
Afonso Alves
Pemain Brasil tersebut datang ke Middlesbrough dengan reputasi yang sangat mengesankan, setelah berhasil mencetak 45 gol dalam 39 pertandingan bersama klub Belanda, Heerenveen. Namun, performanya menurun drastis pada musim berikutnya. Dalam 31 kali penampilannya di Liga Inggris pada musim 2008/2009, ia hanya mampu mencetak empat gol dan memberikan tiga assist.
Massimo Taibi
Menggantikan Peter Schmeichel adalah tantangan berat bagi setiap penjaga gawang. Ketika Taibi bergabung dengan Manchester United, ia jauh dari harapan yang diinginkan. Pemain asal Italia tersebut dibeli dengan biaya 4,5 juta poundsterling, namun harga tersebut terasa terlalu tinggi setelah melihat beberapa penampilannya yang mengecewakan. Salah satu penampilan terburuknya terjadi saat melawan Southampton, dan ia juga mengalami kekalahan telak 0-5 dari Chelsea, yang semakin memperburuk citranya di klub.
Sejak saat itu, banyak yang meragukan kemampuannya dan menilai bahwa ia tidak mampu memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh klub sebesar Manchester United. Tugas untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh legenda seperti Schmeichel memang tidak mudah, dan Taibi tampak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tekanan yang ada. Penampilan-penampilan yang buruk tersebut membuatnya sulit mendapatkan kepercayaan dari para penggemar dan manajemen klub, yang tentunya berharap untuk melihat kinerja yang jauh lebih baik dari seorang penjaga gawang yang dibeli dengan harga yang tidak sedikit.
Jean-Alain Boumsong
Newcastle mengeluarkan dana sebesar 8,5 juta euro untuk membawa kembali bek tengah tersebut dari Rangers pada tahun 2005. Namun, transfer tersebut tidak berhasil memenuhi harapan. Salah satu kesalahan yang paling mencolok terjadi saat melawan Liverpool, di mana ia gagal melakukan clearance yang paling mendasar sebelum melakukan tekel terhadap Peter Crouch. Meskipun hanya tampil dalam 41 pertandingan untuk The Magpies, ia entah bagaimana berhasil mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan klub besar Italia, Juventus.
Per Kroldrup
Everton mengeluarkan dana sebesar 5 juta poundsterling untuk mendatangkan bek tengah tersebut ke Goodison Park. Setelah menjalani empat tahun di Udinese, perjalanan kariernya di Merseyside bisa dibilang sangat mengecewakan. Pemain asal Denmark itu hanya tampil sekali untuk The Toffees, karena mengalami cedera pangkal paha bahkan sebelum pertandingan dimulai. Akibat cedera tersebut, ia harus menepi selama beberapa bulan di awal musim 2005/2006.
Sean Dundee
Dundee hanya berhasil mencetak tiga gol selama bermain di Liga Jerman bersama Karlsruher SC. Meskipun demikian, Liverpool tetap memutuskan untuk merekrutnya pada tahun 1998 dengan biaya sebesar 2 juta poundsterling. Selama masa tugasnya di klub, ia hanya tampil sebagai pemain pengganti dalam tiga pertandingan menjelang akhir musim. Sayangnya, performanya yang kurang memuaskan membuatnya dikenal sebagai salah satu pemain terburuk yang pernah mengenakan jersey The Reds.
Mateja Kezman
Kezman menunjukkan performa yang luar biasa di Liga Belanda dengan berhasil mencetak 105 gol dalam 122 laga bersama PSV. Namun, perjalanan kariernya di Chelsea dalam kompetisi Premier League tidak berjalan sesuai harapan, di mana ia hanya berhasil mencetak tujuh gol dalam 40 kali penampilan.
Bebe
Manchester United dikenal dengan strategi mereka dalam merekrut pemain muda berbakat dan mengasah mereka menjadi bintang. Namun, mereka mengalami kesalahan dalam memilih ketika mendatangkan Bebe pada tahun 2010. Pemain sayap asal Portugal ini datang dengan banyak ekspektasi, tetapi performanya di musim debut bersama klub sangat mengecewakan. Ia hanya berhasil mencetak dua gol dalam tujuh laga di semua kompetisi yang diikutinya. Selama empat tahun berkarier di Old Trafford, Bebe dipinjamkan ke beberapa klub seperti Besiktas, Rio Ave, dan Pacos de Ferreira sebelum akhirnya bergabung dengan Benfica tanpa pernah tampil lagi untuk Setan Merah.
"Pemain sayap asal Portugal itu datang dengan banyak sensasi mengikutinya," ungkap sumber dari Daily Star.
Keputusan untuk merekrut Bebe menjadi pelajaran bagi klub dalam proses scouting dan pemilihan pemain di masa depan. Meskipun banyak pemain muda yang sukses, tidak jarang ada yang gagal memenuhi harapan yang telah dibangun. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia sepak bola, tidak semua investasi akan membuahkan hasil yang diinginkan, dan Manchester United harus terus beradaptasi untuk menemukan talenta yang tepat.