Emosi Netizen Malaysia Makin Menjadi-jadi, Tuduh Indonesia Manipulasi Data untuk Naturalisasi Pemain
Seorang netizen Malaysia di X dengan akun @yoursweetestbf menuduh Timnas Indonesia memanipulasi dokumen pemain diaspora.
Seorang pengguna media sosial asal Malaysia dengan akun @yoursweetestbf menuduh bahwa Timnas Indonesia telah melakukan manipulasi terhadap dokumen pemain diaspora.
Ia mempertanyakan bagaimana Indonesia dapat dengan mudah merekrut pemain keturunan Belanda dari generasi ketiga.
- Netizen Ngamuk Setelah Timnas Indonesia Dicurangi, Akun Timnas Bahrain dan Wasit Tutup Kolom Komentar
- Netizen Malaysia Emosi Setelah FIFA Tolak Naturalisasi Mats Deijl: Jadi Bahan Ejekan Indonesia
- 2 Hal ini Ternyata Ditiru Malaysia dari Timnas Indonesia, Bikin Netizen Kedua Negara Debat Panas di Media Sosial
- Netizen Malaysia Cemburu, Kok Bisa Melacak Pemain Berdarah Indonesia di Belanda?
Sebelumnya, Timnas Malaysia mengalami kegagalan dalam proses naturalisasi gelandang berdarah Belanda, Mats Deijl, karena FIFA menolak permohonan tersebut dengan alasan bahwa garis keturunannya terlalu jauh.
Menurut aturan, pemain hanya dapat dinyatakan memenuhi syarat jika berasal dari keturunan kakek atau nenek.
Akun @yoursweetestbf merasa tidak puas dan langsung menuduh Indonesia terlibat dalam manipulasi data.
"Saya percaya Indonesia telah memanipulasi dokumen para pemain ini... tentu mereka akan membantahnya, tetapi Indonesia adalah negara paling korup di Asia... cabang FIFA juga ada di Jakarta... apa yang Anda harapkan dan pikirkan @HRROfficialJohor," tulisnya di X sebagai tanggapan terhadap cuitan jurnalis T. Avineshwaran.
Sementara itu, T. Avineshwaran justru menyesalkan kurangnya pemeriksaan oleh FAM terkait dokumen Mats Deijl.
Tak Terima
Akun Twitter @yoursweetestbf mengklaim bahwa pemain-pemain diaspora Belanda yang membela Timnas Indonesia berasal dari generasi ketiga dan keempat.
Dalam cuitannya, ia menyatakan, "Ada yang salah dengan mengapa Indonesia berhasil merekrut... dari 10 pemain keturunan, semuanya memiliki wajah Eropa. Jangan berpikir bahwa kakek nenek mereka yang berasal dari Jawa dengan kulit sawo matang akan menghasilkan wajah seperti Martin Apees, Jay Idzes, dan banyak lainnya... Saya percaya ini membutuhkan waktu 3-4 generasi." Cuitan tersebut langsung mendapatkan respons dari netizen Indonesia, yang banyak di antaranya memberikan kritik terkait kurangnya pemahaman warga Malaysia tentang Indonesia.
Dikenakan kritik oleh pengguna internet
Akun Twitter @yoursweetestbf langsung dibongkar. Netizen Indonesia cepat menemukan jejak digitalnya. Dia malah menyarankan agar Malaysia melakukan manipulasi dokumen.
Tolong bagi IC kepada datuk/nenek pemain warisan ini...manipulasi sedikit sistem itu...jangan terlalu kaku...FAM bodoh la...itulah, orang tua sudah saatnya untuk mundur https://t.co/GsGSWcHnuj --- elpescao (@yoursweetestbf) 1 Oktober 2024
Segera Diberikan Penjelasan
"Indonesia mungkin tidak seorganisir negara lain, tetapi catatan sipil yang dibuat oleh Belanda dan Hindia Belanda bisa dibilang salah satu yang terbaik di dunia. Jangan menyalahkan negara lain hanya karena negara Anda kurang baik dalam mengelola diaspora; itu hanya menunjukkan bahwa Anda merasa cemburu. --- Hooligan,"(@RuudBukanGullit)
Tuduhan Tidak Berdasar
Kritik ini muncul, mengapa kamu tidak bisa menerima fakta bahwa negaramu tidak bisa sebanding dengan Indonesia? Apakah kamu merasa tidak nyaman melihat tim sepak bola Indonesia unggul dibanding negaramu? --- chibisuke (@jioo922)