Evaluasi Kiprah PSM Setelah Pekan Ketiga BRI Liga 1: Pamor Juku Eja Tetap Terjaga Meski Diadang Berb
Evaluasi Kiprah PSM Setelah Pekan Ketiga BRI Liga 1: Pamor Juku Eja Tetap Terjaga Meski Diadang Berbagai Masalah
Bola.com, Jakarta - PSM Makassar kembali mencuri perhatian setelah menekuk Persebaya Surabaya dengan skor 3-1 pada pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/9/2021).
Sukses meraih kemenangan perdana plus belum tersentuh kekalahan membuat Tim Juku Eja bertengger di peringkat enam klasemen sementara BRI Liga 1. Raihan sementara ini terbilang lumayan buat PSM.
-
Apa itu BRI Liga I? Liga tertinggi sepak bola Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan pertandingan pembuka antara Persib Bandung dan PSBS Biak.
-
Di mana BRI Liga I dimainkan? Liga tertinggi sepak bola Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan pertandingan pembuka antara Persib Bandung dan PSBS Biak.
-
Siapa yang menjadi juara bertahan BRI Liga 1? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil mempertahankan gelar terbaiknya di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa yang menjadi juara bertahan BRI Liga I? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil meraih gelar terbaik di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang berasal dari BRI Liga 1? Saat ini sudah ada 12 pemain yang bergabung dengan Timnas Indonesia. Mereka berasal dari BRI Liga 1,
-
Di mana pertandingan pembuka BRI Liga 1 2024/2025 digelar? Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini resmi dibuka pada 9 Agustus 2024 dengan pertandingan antara Persib Bandung dan PSBS Biak, di mana juara bertahan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1.
Pasalnya, mereka sempat terancam tak bisa mengikuti kompetisi kerena terbelit masalah tunggakan gaji pemain pada musim sebelumnya. Persiapan Tim Juku Eja pun terbilang minim.
Di mana tim asuhan Milomir Seslija itu tak pernah menjalani uji coba dengan tim selevel karena mereka hanya menggelar pemusatan latihan di Makassar. Apalagi, materi pemain PSM tak lagi sementereng musim sebelumnya di era Liga 1.
Seperti diketahui, sejak 2017, skuad PSM selalu dihuni pemain papan atas di kompetisi kasta tertinggi. Baik lokal maupun asing dengan kualitas merata. Hasilnya, tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu selalu berada dijalur perburuan trofi juara.
Di mana pada musim perdana Liga 1, PSM bertengger di peringkat tiga klasemen akhir. Musim berikut, Tim Juku Eja menjadi runner-up setelah hanya tertinggal satu poin dari sang juara, Persija Jakarta yang mengoleksi 62 angka.
Di Liga 1 2019, PSM memang tergelincir ke papan tengah klasemen akhir. Tetapi, mereka tetap mengakhiri musim itu dengan kepala tegak dengan raihan trofi juara Piala Indonesia.
PSM Makassar memupus ambisi Persija Jakarta dengan agregat gol 2-1 pada dua pertemuan di partai puncak. Seperti diketahui, trofi juara musim 2019 digenggam oleh Bali United dan Persebaya menjadi runner-up.
Apresiasi Suporter
Hasil yang digapai PSM Makassar sampai pekan ketiga BRI Liga 1 mendapat apreasiasi dari kalangan suporter. Seperti diungkap Andi Coklat, eks jenderal lapangan The Maczman.
"Sejatinya, kami dari suporter memilih realistis dalam menyikapi kiprah di BRI Liga 1. Apalagi, materi pemain PSM tidak sebaik musim sebelumnya. Jadi, wajar kalau hasil sementara PSM musim ini membuat kami bangga," tegas Coklat kepada Bola.com, Senin (20/9/2021).
Coklat merujuk penampilan PSM saat menghadapi Arema FC, Madura United dan Persebaya Surabaya yang memiliki kedalaman tim serta persiapan yang lebih baik. Dibandingkan ketiga lawan yang dihadapi, situasi dan kondisi PSM lebih kompleks.
Selain materi pemain yang tidak merata, skuad Juku Eja hanya diperkuat dua pemain asing yakni Anco Jansen dan Wiljan Pluim. Pelatih Milomir Seslija pun kesulitan melakukan rotasi.
Terutama di lini belakang, praktis dalam tiga partai awal, PSM hanya mengandalkan kuartet Zulkifli Syukur, Hasim Kipuw, Erwin Gutawa, dan Abdul Rachman yang usianya sudah terbilang senior untuk ukuran pesepak bola Indonesia.
Itulah mengapa Andi Coklat memuji determinasi dan kesolidan lini belakang PSM yang hanya kebobolan tiga gol menghadapi gelombang serangan dari Arema FC, Madura United, dan Persebaya Surabaya yang memiliki pemain berkualitas termasuk striker asing.
Di lain pihak. Andi Coklat salut dengan Milomir Seslija yang mau mendengar masukan dari suporter dan media sebelum meracik strategi buat timnya. Ia merujuk laga PSM versus Persebaya pada pekan ketiga.
Striker anyar PSM, Anco Jansen, tak lagi mendominasi tendangan bola mati. Eksekutor tendangan penjuru diberikan kepada Rasyid Bakri agar Anco Jansen lebih sering berada di kotak penalti lawan.
Jaga Momentum
Sementara itu, mantan Direktur Teknik PSM di era Liga Primer Indonesia, Mirdan Midding, berharap momentum positif ini tetap terjaga. Karena di mata Mirdan, sistem bubble to bubble jadi kendala tersendiri buat pemain.
Terutama dari sisi psikologis pemain. Mirdan memberi contoh PSM yang praktis tinggal di seputar Jakarta dan Bandung sesuai lokasi pertandingan tanpa pulang ke Makassar.
"Musim sebelumnya, para pemain bisa berkumpul dengan keluarga karena menerapkan sistem kandang dan tandang," terang Mirdan.
Mirdan menambahkan, situasi seperti ini bisa membuat pemain merasa jenuh yang bisa berdampak pada penurunan konsentrasi dan rentan cedera. Terutama para pemain yang sering mendapatkan kesempatan tampil.
"Apalagi, dengan kualitas pemain inti dan cadangan yang tak merata membuat pelatih PSM sulit melakukan rotasi," pungkas Mirdan mengakhiri pembicaraan.