Freeport tarik diri dari Persipura
Sengkarut konflik antara Freeport dan Pemerintah Indonesia berdampak pada Persipura Jayapura.
Sengkarut konflik antara Freeport dan Pemerintah Indonesia berdampak pada Persipura Jayapura. Korporasi tambang raksasa itu memastikan tak akan menjadi sponsor Persipura pada musim kompetisi 2017 ini.
Pemerintah dan Freeport saat ini sedang terlibat dalam konflik menyusul terbitnya PP No. 1/ 2017, Januari lalu. Sebagai dampak terbitnya PP ini, Freeport tak lagi bisa mengekspor mineral mentah.
Menurut Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano, Manajemen PT. Freeport Indonesia sudah memastikan secara resmi bahwa mereka tidak mendukung Persipura Jayapura sebagai sponsor. Hal ini disampaikan manajemen Freeport melalui surel pada Rabu (15/03) lalu.
"Manajemen PT. Freeport Indonesia yang mengkonfirmasi mereka tidak mau mendukung Persipura," ujar BTM, sapaan karib Benhur Tommy Mano.
Menurut BTM, pada surel tersebut, manajemen Freeport membeber alasan mereka tak lagi mau menyokong Mutiara Hitam, julukan Persipura. Freeport mengaku saat ini mereka dalam situasi tak menguntungkan. "Ini terkait izin operasi dari pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, BTM mengaku tak bisa berbuat apapun terkait keputusan manajemen Freeport. Pasalnya, pria berusia 51 tahun tersebut menilai hal tersebut merupakan hak mutlak Freeport.
"Kita mau tidak mau harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang tentukan mau dukung atau tidak," ucapnya.
Manajemen Persipura sendiri tak mau begitu saja menyerah pada keadaan. Mereka tetap berupaya untuk merangkul sponsor lain demi mendukung klub kebanggaan masyarakat Papua tersebut. Kendati demikian, mereka juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Jika tak mendapat sponsor, tak tertutup kemungkinan mereka akan absen di Liga 1.
"Namun, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat sponsor," tandas BTM. (den/asa)