Kapten Timnas Jepang Minta Maaf Usai Ditahan Imbang Australia 1-1 di Kandang Sendiri
Kapten Timnas Jepang, Hidemasa Morita, melakukan autokritik setelah gagal membawa timnya mengalahkan Australia.
Pertandingan antara Timnas Jepang dan Australia pada matchday keempat Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Selasa (15/10/2024), berakhir dengan hasil imbang 1-1. Dalam laga ini, kapten utama Wataru Endo tidak dapat bermain karena kondisi kesehatannya yang buruk, sehingga gelandang Hidemasa Morita mengambil alih tugas sebagai kapten dan berperan sebagai salah satu gelandang bertahan.
Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, menurunkan susunan pemain yang seluruhnya berasal dari kompetisi di Eropa. Namun, Australia berhasil mempelajari strategi serangan Jepang dan menghalau serangan dengan formasi 5-4-1. Morita juga turut mundur ke belakang untuk membantu formasi menyerang, yang membuat pertandingan berlangsung ketat.
- Laga Timnas Indonesia U-17 Vs Australia Banjir Kritik hingga Bikin Emosi, Kasihan Pemain Masih Muda
- Timnas Australia Terpuruk Hadapi King Indo, Netizen Australia Marah: Lawan Kalian Peringkat 133, Sungguh Memalukan
- Kapan Terakhir Kali Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Australia? Inilah Sejarahnya
- Mengamati Persiapan Timnas Indonesia Sebelum Pertandingan Melawan Australia: Pengamanan Sangat Ketat.
Setelah pertandingan berakhir, Morita menyampaikan permohonan maaf atas penampilan individunya yang dianggap kurang memuaskan. Sebagai kapten, ia juga meminta maaf karena tidak bisa membawa Timnas Jepang meraih kemenangan, terutama karena mereka bermain di kandang sendiri.
Penyesalan Morita
Berikut adalah pernyataan Morita setelah pertandingan.
"Saya merasa tim lawan lebih efektif dalam bermain sepak bola dibandingkan kami. Kami tidak bisa menerapkan gaya permainan yang ingin kami tampilkan," ungkap Morita dengan penuh penyesalan.
Ia juga melakukan introspeksi, terutama mengenai gol-gol yang tercipta dalam pertandingan ini, termasuk kegagalan Timnas Jepang untuk mencetak gol meskipun menguasai permainan.
"Jika Anda tidak dapat menjaga keseimbangan saat menyerang, setelah kehilangan bola, Anda harus bertahan dalam situasi yang tidak seimbang. Kami 'selamat' karena bermain melawan Australia, tetapi jika melawan lawan yang lebih kuat, tidak akan mengejutkan jika kami kebobolan lebih banyak gol. Pertahanan dan serangan harus berjalan beriringan. Saya rasa kami perlu mengevaluasi kembali formasi serangan kami," jelasnya.
Morita merasa sangat menyesal hanya mendapatkan satu poin dari pertandingan di kandang, meskipun lawan yang dihadapi adalah tim yang telah berpartisipasi dalam lima Piala Dunia berturut-turut. "Kami seharusnya menang karena bermain di kandang sendiri," tambah pemain dari Sporting CP ini.
Meskipun terpilih sebagai MVP dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Saitama, Morita merasa itu tidak cukup menghiburnya.
"Saya senang terpilih, tetapi saya merasa penampilan saya kurang memuaskan," kata gelandang berusia 29 tahun ini.
Sumber: Nikkan Sports