Pelaku Gol Bunuh Diri Timnas Jepang Ungkap Penyesalan saat Laga Lawan Australia: Saya Merusak Permainan!
Bek Timnas Jepang, Shogo Taniguchi, menyesal telah membuat gol bunuh diri saat laga melawan Australia. Beruntung Samurai Biru terhindar dari kekalahan.
Bek Timnas Jepang, Shogo Taniguchi, menyampaikan permohonan maaf setelah mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan melawan Timnas Australia di Stadion Saitama pada Selasa (15/10/2024). Gol tersebut menjadi satu-satunya bagi Australia, karena pertandingan pada matchday keempat Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut berakhir dengan skor 1-1.
Taniguchi merasa 'beruntung' karena bek lawan, Cameron Burgess, juga mencetak gol bunuh diri pada menit ke-77, sehingga Timnas Jepang terhindar dari kekalahan. Gol bunuh diri Taniguchi terjadi pada menit ke-59, berawal dari umpan silang yang dilepaskan oleh sayap kanan Australia, Lewis Miller.
Taniguchi berusaha mengantisipasi umpan tersebut, namun bola justru masuk ke gawang yang dijaga oleh Zion Suzuki. Meskipun tidak ada pemain lain yang menghalanginya, Taniguchi gagal menepis bola dan malah mengarah ke gawang sendiri. Setelah pertandingan, ia mengungkapkan rasa penyesalannya kepada rekan-rekan setim dan para pendukung Timnas Jepang.
Ungkap Penyesalan
Setelah pertandingan, Taniguchi berbicara dengan penuh pertimbangan.
"Sebenarnya, saya merasa saya telah merusak permainan, dan itu bukan karena bola yang sulit. Kesalahan ini sepenuhnya berasal dari saya. Saya ingin meminta maaf kepada tim karena telah mengacaukan pertandingan, dan sangat mengecewakan bahwa kami tidak bisa memberikan penampilan terbaik kepada semua penonton di Stadion Saitama," ujarnya.
Taniguchi semakin merasa bersalah karena gol bunuh dirinya adalah gol pertama yang diterima Timnas Jepang dalam sembilan pertandingan terakhir. Sejak fase kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hingga sebelum bertanding melawan Australia di putaran ketiga, Samurai Biru berhasil mencatatkan 100 persen kemenangan dan tidak kebobolan. Mereka menunjukkan performa agresif dengan mencetak total 38 gol.
"Saat kejadian, banyak pikiran berlarian dalam benak saya. Saya bertanya-tanya apakah Machi (bek kiri Hiroki Machida) akan menyentuh bola terlebih dahulu, dan bagaimana cara saya meresponsnya. Akibatnya, saya merasa sedikit terlambat. Sederhananya, jika saya bisa mundur satu langkah lagi dan menepis bola dengan kaki kiri saya, saya yakin tidak akan ada masalah. Ini adalah kesalahan posisi dari saya, dan seharusnya saya lebih waspada dan siap dalam situasi seperti itu," jelas Taniguchi.
Australia juga Mencetak Gol Bunuh Diri
Namun, ia segera menenangkan diri dan berusaha mengendalikan situasi setelah kejadian tersebut.
"Sebenarnya, keadaan itu sangat sulit dan cukup mengejutkan bagi saya," ungkapnya sambil menyesali kesalahan yang terjadi.
Pemain Sint-Truiden itu menambahkan bahwa setelah melakukan gol bunuh diri, pikirannya terus-menerus dipenuhi dengan keinginan agar tim tidak kalah. Jika ia menyerah pada saat itu, hal tersebut justru akan menguntungkan Australia.
"Saya tidak ingin merusak permainan lebih jauh, meskipun itu sangat sulit secara emosional. Namun, saya bertekad untuk menjalankan peran saya hingga akhir," imbuhnya.
Pada menit ke-77, usaha gelandang pengganti Nakamura Keito berhasil menembus pertahanan Socceroos dan berujung pada gol bunuh diri Cameron Burgess. "Saya merasa lega karena akhirnya kami bisa menyamakan kedudukan," ujarnya.
Sumber: Nikkan Sports