Ketum The Jakmania minta operator ISC evaluasi laga malam hari
Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Richard Ahmad meminta PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) untuk mengkaji ulang jadwal pertandingan malam.
Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Richard Ahmad meminta PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) untuk mengkaji ulang jadwal pertandingan malam. Pasalnya, pertandingan malam hari dinilai rawan kriminalisme.
"Kami akan minta PT GTS untuk mengevaluasi terkait pertandingan malam hari. Terutama di Jakarta karena di Jakarta ini kerawanan kekerasan di jalan menjadi PR buat semuanya," Ujar Richard kepada Bola.net, Senin (16/5) malam.
Permintaan mengevaluasi jadwal pertandingan malam sendiri bukan tanpa alasan. Sebab, laga terakhir Persija pada ajang ISC yang terjadi pada pukul 21.00-23.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) telah menelan korban.
"Pertandingan Persija vs Persela itu banyak jatuh korban. Itu terjadi saat temen-temen The Jakmania dalam perjalanan pulang," tutur Richard.
Bahkan salah satu The Jakmania, Muhammad Fahreza harus meregang nyawa setelah sempat dilaporkan koma selama dua hari. Fahreza tak terselamatkan setelah menjadi korban pengeroyokan oknum yang diduga aparat kepolisian jelang laga antara Persija kontra Persela Lamongan di SUGBK, Senayan, Jakarta, Jumat (13/5).
Fahreza diketahui mengalami luka parah pada bagian kepala akibat pukulan benda tumpul. Korban telah dimakamkan di TPU Al-Makmur, Jakarta Selatan, Minggu (15/5).
"Kami tidak tahu persis kejadian yang dialami Fahreza. Pada sabtu malam kami baru dapat info kalau almarhum dirawat di rumah sakit karena kecelakaan sewaktu ingin menonton Persija," Richard mengakhiri. (fit/dzi)