Persib jadi bahasan di ranah pendidikan
"Pengennya sih sama pelatihnya Pak Djajang biar tahu semua tentang Persib," kata Lutfi.
Persib Bandung tidak melulu menjadi buah bibir di ranah sepak bola Indonesia maupun dunia. Namun rupanya, di kegiatan pendidikan, tim asal Kota Bandung ini pun menjadi salah satu pembahasan untuk para siswa dan siswi. Salah satunya di SMPN 47 Bandung.
Tujuh siswa SMPN 47 menyambangi Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (12/10), untuk menyelesaikan tugas kelompok Bahasa Sunda.
"Kita diberi tugas Bahasa Sunda buat wawancara orang-orang yang mengerti tentang Persib. Sebenarnya tugasnya enggak soal Persib saja, tapi kelompok kita kebagian wawancara Persib," kata salah satu siswa SMPN 47 Lutfi Arifiandi (15).
Dia bersama enam temannya, berharap bisa bertatap muka langsung dengan Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. "Pengennya sih sama pelatihnya Pak Djajang biar tahu semua tentang Persib," ucapnya.
Menurut Lutfi, alasan diberikannya tugas itu, karena Persib merupakan tim kebanggaan Tanah Sunda. Terlebih kini, tim asuhan Djadjang Nurdjaman itu bakal berjuang di babak final turnamen Piala Presiden 2015.
"Karena Persib itu kan sangat booming, terus rata-rata di sekolah juga suka sama Persib. Bukan cuma murid, tapi guru-gurunya juga suka," terang Lutfi.
Sementara itu, murid SMP 47 lainnya Aulya Hesya (14), menuturkan, kelompoknya ingin mendapat nilai bagus di pelajaran tersebut. Ia pun mengaku tak keberatan sekalipun harus menunggu lama untuk bertemu Djanur, sapaan gaul untuk Djadjang Nurdjaman.
"Kita sudah dua kali, bulak-balik ke sini (Graha Persib) sama ke Sidolig. Waktu di Sidolig kita datang jam tiga, tapi kosong. Kemarin (8/10) juga ke sini tapi enggak ada siapa-siapa," terang Aulya
Para siswa ini pun senang akhirnya berkesempatan mewawancarai Djanur. "Kita sudah nyiapin pertanyaannya, seperti kapan pertama Persib di bentuk, atau visi dan misi Persib," tuturnya.
"Hasil wawancara nanti kita akan presentasikan di depan kelas, kita rekam juga pakai handy cam," terang Lutfi.
Dia menambahkan, mayoritas murid di sekolahnya adalah bobotoh. Tak jarang, sengaja mendatangi stadion apabila Persib tampil di laga kandang.
Aulya pun khawatir pada nasib punggawa Persib, jika turnamen Piala Presiden telah berakhir.
"Memang harusnya istirahat dulu, kasihan capek tapi ke turnamen selanjutnya jangan lama-lama juga, nanti pemainnya nganggur," ujarnya.