PJS diguncang isu pengaturan skor, ini kata Panglima TNI
Piala Jenderal Sudirman Diguncang Isu Match Fixing, Ini Kata Panglima TNI
Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo membantah tuduhan adanya match fixing (pengaturan skor) dalam Piala Jenderal Sudirman (PJS). Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk mengikuti proses pertandingan yang sedang berlangsung. Siapapun bisa melihat proses dan hasilnya.
"Jadi silakan lihat, Anda menilai dan bagaimana hasilnya," kata Gatot Nurmantyo tanpa melanjutkan jawaban saat ditemui di acara Temu Kader FKPPI di Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/11).
Sebelumnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menduga operator Jenderal Sudirman Cup terlibat match fixing (pengaturan skor) untuk tujuan tertentu. Dugaan tersebut dianggap sudah serius sehingga harus diungkap secara benar.
Dugaan tersebut dilontarkan oleh Anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto.
"Ada indikasi penyimpangan dan pengaturan hasil pertandingan dari beberapa klub untuk kepentingan pihak ketiga. Dugaan match fixing di Piala Sudirman sudah ada bukti dan saksinya, kami sudah pegang," kata Haryo.
Sementara Mahaka Sports selaku operator menanggapi dingin tudingan tersebut. Pihaknya akan menjadikan koreksi jika informasi tersebut secara lebih spesifik dan dilengkapi bukti.
CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani justru menganggap informasi tersebut sebagai sebuah masukan.
"Kalau ada pihak lain yang memandang seperti ini pada Mahaka, ini input bagus. Tapi, kami ingin agar info ini lebih spesifik," kata Hasani, pada Bola.net.
Hasani menegaskan tidak akan bersikap defensif ihwal tudingan tersebut. Karena, bisa jadi tudingan memang benar-benar terjadi.
"Yang jelas, janganlah hal ini dipakai menjatuhkan pribadi saya karena tidak puas," harapnya.
Hasani menyebut bahwa PSSI siap beradu bukti terkait tudingan tersebut. Tetapi justru diharapkan, temuan tersebut dibawa ke kepolisian untuk diproses secara hukum.
"Jika benar, saya berterima kasih karena bisa berbenah. Yang pasti, hal ini tak akan menggoyahkan niat kami memperbaiki sepakbola Indonesia," tegasnya.(dar/dzi)