PSSI bantah didenda AFC gara-gara suar di Asian Games 2018
Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC dalam sidang kode etik dan disiplin pada 8 November lalu menghukum PSSI.
Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC dalam sidang kode etik dan disiplin pada 8 November lalu menghukum PSSI. Federasi Sepak Bola Indonesia itu dinilai bersalah melanggar pasal 64 poin satu terkait pengaturan pertandingan.
PSSI dianggap gagal menyelenggarakan pertandingan semifinal Asian Games 2018 antara Vietnam U-23 Vs Korea Selatan U-23 sesuai aturan. Alhasil, PSSI didenda 6.250 dollar AS atau setara dengan 94,9 miliar.
AFC menilai PSSI lalai lantaran tiga buah suar menyala pada rentang menit ke-66 sampai 70. Meski begitu, PSSI lewat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ratu Tisha Destria menyanggah humukan itu diberikan kepada pihaknya.
"Bukan PSSI. Itu ditujukannya ke Vietnam. Kan setiap tim nasional, sama seperti setiap klub menanggung perilaku buruk ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh suporternya dengan tim nasional pun sama," ujar Tisha saat dihubungi Bola.net, Senin (15/10).
"Setiap tim nasional itu juga menanggung perilaku buruk dan tingkah laku yang dilakukan suporternya," katanya menambahkan.
Tisha menganggap PSSI tidak bertanggung jawab dengan perilaku pendukung negara lain kendati Asian Games 2018 berlangsung di Tanah Air. Tisha memberi contoh kala PSSI dihukum AFC lantaran tingkah laku suporter Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017 Malaysia.
"Sama seperti kita waktu SEA Games 2017. Kita menanggung perilaku suporter kita di Malaysia waktu itu melakukan pelemparan botol. Waktu itu PSSI didenda walaupun eventnya di Malaysia. Sekarang juga sama, eventnya di Indonesia, yang melakukan pelanggaran adalah suporter Vietnam, dan yang mendapatkan sanksi itu dari Timnas Vietnam," imbuh Tisha.
(fit/yom)