Raih Hasil Imbang Melawan Persija di BRI Liga 1, Pelatih PSM Makassar Marah di Ruang Konferensi Pers hingga Gebrak Meja
Dia merasa anak asuhnya banyak dirugikan oleh keputusan wasit.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menunjukkan kekecewaannya setelah timnya hanya mampu meraih hasil imbang melawan Persija Jakarta dalam pertandingan pekan ketujuh BRI Liga 1 2024/2025. Dia merasa bahwa keputusan wasit banyak merugikan timnya. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, pada Minggu malam (29/9/2024) itu berakhir dengan skor 1-1, sehingga PSM Makassar harus puas dengan hasil tersebut. Setelah pertandingan, Bernardo Tavares menyampaikan rasa kecewanya terhadap performa wasit yang memimpin laga.
Saat memasuki ruang konferensi pers, pelatih asal Portugal ini meletakkan laptop di hadapannya. Dengan menggunakan laptop tersebut, Tavares ingin menunjukkan salah satu keputusan wasit Steven Yubel Poli yang dianggapnya sangat merugikan. Dalam pernyataannya, ia terlihat beberapa kali frustrasi dan sempat menggebrak meja.
- Kata PT LIB soal Kasus Pemain ke-12 PSM Makassar saat Lawan Barito Putera, Serahkan ke Komdis PSSI
- Hasil BRI Liga 1: PSM Kalahkan Barito Putera, Malut United Raih 3Poin di Kandang PSIS
- Ini Sosok 2 Pemain Asing Persija yang Mengalami Cedera Usai Laga Lawan PSIS
- Hasil Lengkap Pertandingan BRI Liga 1: Persija Menang 2-0 PSIS, Persik Permalukan Dewa United 3-2
Seharusnya Diberikan Kartu Merah
Salah satu insiden yang disoroti oleh Tavares adalah pelanggaran yang dilakukan Rizky Ridho terhadap pemain Persija pada menit ke-15. Dalam rekaman ulang yang ditampilkan, tampak sikut Ridho mengenai wajah lawan.
"Ridho adalah pemain yang luar biasa. Namun, dalam situasi ini, dia telah melakukan kesalahan. Pelanggaran tersebut seharusnya berujung pada kartu merah dari wasit," ungkap Tavares dalam konferensi pers setelah pertandingan, Minggu (29/9/2024).
"Jadi, jika wasit hanya memberikan kartu kuning dalam situasi ini, maka sangat mungkin kami akan menerima lima kartu kuning, sementara Persija hanya mendapatkan empat. Ini sungguh tidak masuk akal," tambahnya.
Hingga Menggebrak Meja
Kemarahan pelatih yang berkepala plontos itu terlihat jelas tidak hanya dari intonasi suaranya yang sangat tinggi saat memberikan pernyataan. Dia juga sempat memukul meja dengan keras, suaranya menggema dan mengejutkan semua yang ada di ruang konferensi pers. Setelah menunjukkan ekspresi marahnya, pelatih berusia 44 tahun tersebut menjelaskan pentingnya kualitas wasit. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu faktor kunci untuk memajukan sepak bola di Indonesia.
"Tanpa peningkatan kualitas wasit, kita tidak akan memiliki peluang untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Bagaimana mungkin pelanggaran seperti ini tidak mendapatkan kartu merah?" tegasnya.
Wasit Dinilai Tidak Adil
Tavares memberikan pujian dan menunjukkan rasa hormatnya kepada Persija Jakarta. Namun, menurut pandangannya sebagai pelatih berusia 44 tahun, Macan Kemayoran mendapat dukungan dari wasit dalam pertandingan tersebut.
"Dalam pertandingan ini, kami merasa wasit tidak adil. Para pemain kami tidak pantas diperlakukan seperti ini. Jika pelanggaran hanya berujung pada kartu kuning, mengapa kami menerima lima kartu kuning untuk pelanggaran yang ringan?" katanya.
"Saya percaya bahwa Persija Jakarta memiliki pemain-pemain berkualitas. Suporternya juga luar biasa. Namun, saya harus mengatakan bahwa hari ini wasit memberikan keuntungan kepada Persija Jakarta," tambahnya.
Klasmen Sementara
.