Repsol dan Honda secara resmi mengumumkan berakhirnya kemitraan mereka setelah 30 tahun berkolaborasi di MotoGP.
Repsol dan tim pabrikan Honda resmi akan mengakhiri kerja sama di MotoGP pada akhir 2024.
Perusahaan energi dan petrokimia asal Spanyol, Repsol, bersama tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC), secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri kerja sama di ajang MotoGP pada akhir tahun 2024. Kerjasama yang telah menjadi legenda ini berakhir setelah melalui masa-masa sulit bagi Repsol Honda sejak cedera lengan yang dialami Marc Marquez pada tahun 2020. Repsol telah menjadi sponsor tim Honda sejak tahun 1995, membantu Mick Doohan meraih empat dari lima gelar dunianya di GP500. Pada tahun 1999, mereka berhasil menjadi juara bersama Alex Criville, dan kemudian meraih kesuksesan di MotoGP bersama Valentino Rossi pada tahun 2002 dan 2003. Repsol Honda juga kembali meraih gelar melalui Nicky Hayden dan Casey Stoner pada tahun 2011. Selain itu, mereka berhasil mengumpulkan enam gelar bersama Marquez. Namun, setelah balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano pada Minggu (8/9/2024), Repsol dan HRC secara resmi mengumumkan perpisahan mereka di akhir musim ini. Selama bekerja sama, Repsol dan Honda berhasil mengantongi 15 gelar dunia, 183 kemenangan, dan 455 podium. Namun, sejak Marquez mengalami cedera lengan pada tahun 2020 dan harus absen cukup lama, HRC seakan kehilangan sosok kunci dalam pengembangan motornya. Kinerja motor RC213V pun semakin menurun. Ketika kembali berlaga, pembalap asal Spanyol ini masih mampu meraih beberapa kemenangan dan podium untuk Repsol Honda, meskipun sering mengalami kecelakaan karena RCV yang semakin sulit dikendalikan. Pembalap Honda lainnya bahkan menghadapi kesulitan yang lebih besar. Kini, setelah Marquez berpindah ke Ducati dan Gresini Racing, HRC semakin terpuruk. Kepergian Marquez dari HRC memicu Repsol untuk memanfaatkan klausul kontraknya dengan Honda demi mengurangi kontribusi finansial. Hal ini terlihat dari perubahan desain motor RCV milik Joan Mir dan Luca Marini musim ini, yang disertai dengan ukuran logo Repsol yang lebih kecil dan dipindahkan ke bagian bawah fairing motor RCV. Berikut adalah pernyataan resmi dari Repsol dan HRC melalui rilis resmi mereka. Repsol memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sponsorship dengan Honda Racing Corporation (HRC) untuk MotoGP, yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember tahun ini. Tim Repsol Honda telah menjadi yang paling berhasil dalam sejarah kejuaraan ini, meraih 11 gelar dunia untuk tim, 15 gelar dunia untuk pembalap, serta 183 kemenangan di kelas utama balap motor. Repsol menyampaikan rasa terima kasih atas komitmen dan dedikasi HRC selama ini. Perusahaan yang bergerak di bidang energi ini akan tetap terlibat dalam balap motor untuk mendukung pengembangan produk dan memberikan layanan berkualitas tinggi. Setelah 30 tahun bekerja sama di puncak dunia balap motor, Honda Racing Corporation dan Repsol akan berpisah setelah akhir MotoGP 2024. Selama waktu itu, Honda HRC dan Repsol telah menikmati kolaborasi yang tidak hanya sukses di arena balap, tetapi juga melampaui sekadar kemitraan sponsor, menjadi kerja sama yang nyata dalam upaya mereka untuk tetap menjadi panutan di Grand Prix. Repsol Honda memulai debutnya pada tahun 1995 dan segera mencapai kesuksesan dengan meraih gelar dunia di kelas utama pada tahun yang sama. Dalam tiga dekade berikutnya, kerja sama antara Honda HRC dan Repsol berhasil menghasilkan 15 gelar dunia, 10 gelar tim, 183 kemenangan, dan 455 podium. Honda HRC mengucapkan selamat kepada Repsol untuk masa depan bisnis dan olahraga mereka. Sumber: Repsol Media, Honda Racing Corporation.Dukungan Menurun Sejak Kepergian Marc Marquez.
Pernyataan Resmi dari Repsol
Pernyataan Formal HRC
Berita Terpopuler
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor