Warga Kirim 3 Ton Jeruk ke Jokowi Akibat Jalan Rusak, Ini Tanggapan Bupati Karo
Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang membantah pemerintah daerah setempat tidak memberikan perhatian terhadap kondisi jalan rusak di wilayah Liang Melas Datas.
Beberapa waktu belakangan, kondisi jalan di daerah Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) tengah menjadi sorotan publik. Terlebih, usai sejumlah masyarakat setempat melakukan aksi protes kondisi rusak di wilayah tersebut.
Seperti yang diketahui, warga di Liang Melas Datas mengirimkan 3 ton jeruk manis hasil perkebunan mereka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara pada Senin (6/12) lalu. Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga atas kondisi jalan rusak di wilayah mereka yang sudah puluhan tahun tidak ada perbaikan dari pemerintah daerah setempat.
-
Di mana Jokowi meninjau jalan rusak? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa yang terjadi di jalan rusak di Lebak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
-
Apa yang ditemukan di proyek pembangunan jalan di Ceko? Arkeolog dari Hradec Králové, daerah Bohemia Timur, Ceko, menemukan gundukan prasejarah terpanjang di Eropa. Ini ditemukan dalam proyek pembangunan jalan antara Dlouhé Dvory dan Lípa, seperti yang diumumkan oleh Departemen Arkeologi Universitas Hradec Králové dalam sebuah unggahan Facebook pada 19 Juni.
-
Di mana lokasi demo warga mengenai jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Mengapa jalan rahasia tersebut terdampak proyek tol? Walaupun berada di kolong jembatan, di jalan rahasia itu sudah terpasang patok berwarna merah. Patok merah itu menandakan bahwa tempat itu nantinya akan terdampak proyek jalan tol.
Jalan rusak itu meliputi 6 desa dan 3 dusun di Liang Melas Datas sepanjang 36 kilometer. Keenam desa tersebut yaitu Desa Suka Julu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin dan Desa Kuta Pengkih ditambah Dusun Barisan, Dusun Kuta Kendit dan Dusun Cerumbu.
Aksi warga Karo tersebut curi perhatian, publik pun mempertanyakan perhatian dan kinerja pemerintah daerah setempat yang dinilai tidak bisa mengatasi permasalahan jalan rusak tersebut. Terkait hal ini, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang akhirnya angkat bicara.
Dalam unggahan akun Instagram @medantoday pada Selasa (7/12), Cory membenarkan bahwa aksi masyarakat Karo itu merupakan inisiatif warga sendiri. Bukan juga perintah dari pemerintah daerah. Namun, Cory menampik jika aksi warga itu merupakan bentuk protes akan kondisi jalan rusak di daerah mereka.
"Itu sebenarnya bukan kami perintahkan, tapi inisiatif mereka sendiri, karena mereka begitu cinta dengan Pak Presiden, dan karena di sana jeruknya banyak maka mereka ingin memberikan jeruk itu ke Pak Presiden," ujar Cory, di hadapan para wartawan.
Ia terus membantah bahwa pemerintah daerah setempat tidak memberikan perhatian terhadap kondisi jalan rusak di Liang Melas Datas tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
Bantah Pemerintah Daerah Tak Beri Perhatian
Instagram/@sekretariat.kabinet ©2021 Merdeka.com
Di hadapan wartawan, Cory terus membantah bahwa aksi warga tersebut bukan merupakan aksi protes, melainkan warga hanya ingin memberikan hasil perkebunan mereka kepada Presiden. Apalagi, daerah Liang Melas Datas memang dikenal sebagai penghasil jeruk manis terbaik di Sumut.
"Nah tapi bukan karena itu mereka datang ke Pak Presiden, memang mereka hanya ingin dengan Pak Presiden. Mungkin waktu mereka ke sana ada tujuan lain yang sekalian ingin mereka sampaikan," ujarnya.
Ia menambahkan, tanpa harus warga mengomunikasikan soal jalan rusak itu ke pemerintah daerah setempat, Ia mengaku pihaknya pun akan tetap memperhatikan daerah tersebut.
"Makanya kalau pun tidak dikomunikasikan kepada kami, kami akan tetap memperhatikan daerah kami, apalagi daerah di sana. Karena memang di sana mereka itu jauh dari empat kecamatan," tambahnya.
Sebut Pembangunan Dilakukan Bertahap
Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com
Ditanya soal sudah berapa lama kondisi jalan di Liang Melas Datas kondisinya memprihatinkan, Cory mengaku kondisi tersebut belum terlalu lama terjadi. Ia mengaku pembangunan jalan di sana memang dilakukan namun secara bertahap.
"Itu jalan kabupaten. Kondisi seperti itu sebenarnya juga belum terlalu lama ya, tapi memang pembangunan di sana itu bertahap jadi mungkin kondisi yang seperti itu (rusak) hanya beberapa meter, karena panjang jalan itu," ujarnya.
Cory mengaku bahwa setiap tahun, pemerintah kabupaten telah menganggarkan dana untuk perbaikan jalan di daerah tersebut. Terbaru, pembangunan jalan di wilayah tersebut akan dilakukan mulai awal tahun 2022 dengan anggaran mencapai Rp6 miliar.
"Tiap tahun anggaran ada ke sana. Dan ini juga sudah dianggarkan di mana sudah direncanakan awal tahun 2022 kita sudah mulai pembangunan jalan di sana. Dengan anggaran sekitar 6 miliar," ujar Cory.