Viral Warga di Sleman Demo soal Jalan Rusak, Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah
Selain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
Selain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
Viral Warga di Sleman Demo soal Jalan Rusak, Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah
Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang dilakukan emak-emak di Lebak untuk protes jalan rusak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan “Mberot Jalan Rusak” di sepanjang Jalan Godean. Nantinya banner tersebut akan dipasang dari Jembatan Sungai Progo hingga Klepu.
Beberapa foto maupun video dokumentasi demo tersebut viral setelah diunggah pada akun Instagram @merapi_uncover. Berbagai kata-kata yang berisi ungkapan isi hati mereka luapkan pada banner itu seperti “Hati-Hati di Sepanjang Jalan ini Ambyar”, atau “Aspal Sudah Usang” dan kata-kata lainnya.
Tak hanya sebagai ungkapan kegelisahan, banner-banner tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan pengendara lain agar berhati-hati saat melintasi jalan itu.
Selain membentangkan banner, salah seorang pendemo melakukan orasi. Sang orator mengungkapkan bahwa sudah banyak korban berjatuhan akibat jalan rusak tersebut.
“Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,” seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
Melalui kolom komentar, warganet khususnya warga Jogja juga mengomentari jalan yang rusak tersebut.
Salah seorang warganet pemilik akun @fa***hrd mengatakan, jalan rusak itu sudah dibiarkan bertahun-tahun. Menurutnya, terlepas jalan itu jalan provinsi ataupun jalan kabupaten seharusnya pemerintah kabupaten terkait bisa mengatasi masalah tersebut.
“Seharusnya bupati punya akses yang lebih untuk bicara ke dinas terkait dan jadikan itu sebagai atensi atau prioritas penyelesaiannya. Sakjane ora angel, tinggal gelem opo ora (sebenarnya tidak susah, tinggal mau atau tidak),” tulis @fa***hrd.
Tak hanya @far***rd, warganet lain juga menyampaikan aspirasi mereka melalui kolom komentar. Beberapa dari mereka bahkan mengaku sehari-hari lewat jalan itu. Mereka hanya berharap agar jalan raya itu segera diperbaiki.
Berikut komentar warganet
“Ini jalan bukan sembarang jalan. Selain lubang di mana-mana, sepertiga jalan nggak bisa dipakai karena per dua meter ada retakan bekas galian saluran PDAM,” tulis @ftrf***iyanto.
“Jalan Godean parah bgt jeglongannya dalem-dalem,” tulis @au***anin.
“Kebanyakan jalan Sleman memang Istimewa tombo ngantuk,” tulis @erk***ara.