Cerita Miris di Balik Video Viral Warga Tandu Orang Sakit Terjang Lumpur, Ternyata Jalan Rusak Sudah Menahun
Jalan rusak itu terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Sebuah video memperlihatkan beberapa orang warga melewati jalanan rusak dan berlumpur sambil menandu seseorang yang sedang sakit viral di media sosial. Video itu diketahui berlokasi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Seorang perekam video itu mengatakan mereka sedang membawa bapaknya yang sedang sakit tapi harus dihadapkan dengan kondisi jalan yang rusak dan berlumpur. Bukan hanya itu, tandu yang digunakan juga tampak sederhana terbuat dari sarung dan bambu.
"Jalan kaki mau dibawa ke Kota Medan rencananya bapak kami ini yang sakit. Inilah jalan yang ditempuh," kata pria perekam itu.
Rombongan laki-laki itu terus berjalan melewati jalanan yang berlumpur. Tak lupa mereka harus berhati-hati melewati jalanan itu agar orang yang ditandu tidak terjatuh ke kubangan air. Setelah berjalan dengan jarak tempuh yang lumayan jauh, mereka pun tiba di jalanan yang bagus di mana ambulans telah menunggu.
Camat Sei Kepayang Timur, Utami Panjaitan, membenarkan video itu terjadi direkam di jalanan rusak yang ada di wilayahnya.
"Kami ingin menyampaikan juga bahwa luas jalan yang dari tempat musibah sampai yang bersangkutan bisa diantar ke rumah sakit itu memang melewati ruas jalan kabupaten melewati jalan provinsi," kata Utami, Senin (4/11).
Utami mengatakan pada tahun 2017 jalanan itu bahkan sudah rusak. Dia pun sudah mengajukan untuk memperbaiki jalan itu pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) Kabupaten Asahan. Namun sayangnya hal itu tidak dapat terealisasi.
Kemudian, Utami mengungkapkan pihak yang berada di dalam video itu memang dengan sengaja merekamnya saat melewati jalanan rusak agar viral dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Keluarga korban menyampaikan kepada kami bahwa dia ingin memviralkan video tersebut agar betul-betul pemerintah memperhatikan kondisi wilayah di sana. Beliau juga menegaskan bahwa beredarnya video itu tidak ada nuansa politik sama sekali, beliau ingin menggunakan momen tersebut untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa itu yang terjadi di desa kami," tutup Utami.