Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam
Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
jalan rusak![Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/6/28/1719546835495-fvtta.jpeg)
Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
![Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719546747788-a1851.jpeg)
Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam
Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
Bukan tanpa alasan, pasien sakit tersebut tidak diantar kendaraan. Sebab di sana tidak ada akses jalan yang layak, setelah bertahun-tahun tak diperbaiki.
-
Dimana jalan rusak yang diprotes warga? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Dimana Ummu Hani berpose di jalan rusak? Ummu Hani menulis, Ia menambahkan, "Sudah banyak dampak merugikan yang dirasakan karena jalan rusak ini, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan 🥹. Cukup jalan ini aja yang rusak, jangan sampai kepercayaan warga ikut rusak juga 😊 Yok bisa yokkkk Lampung Selatan lebih baik lagi ☺️💪🏻 📍 Kec. MERBAU MATARAM (dan menurut saya, akses jalan hampir rata rusak parah)."
-
Kenapa warga di Jalan Godean mendemo soal jalan rusak? “Hati-Hati di Sepanjang Jalan ini Ambyar”, atau “Aspal Sudah Usang” dan kata-kata lainnya. Tak hanya sebagai ungkapan kegelisahan, banner-banner tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan pengendara lain agar berhati-hati saat melintasi jalan itu.
-
Bagaimana Ummu Hani berpose di jalan rusak Lampung Selatan? Dalam sederet foto tersebut, Ummu Hani tampak memegang kertas dengan berbagai suara protes. Gaun hitamnya terlihat kotor dan basah oleh genangan air berwarna cokelat, dan ia bahkan berpose dengan mencipratkan air kotor tersebut.
-
Apa yang dilakukan Ummu Hani di jalan rusak Lampung Selatan? Dalam unggahan yang dibagikan pada 3 Mei 2024, Ummu Hani terlihat berpose dan bahkan "berenang" di dalam lubang jalan rusak.
-
Apa yang terjadi di jalan rusak di Lebak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
Seluruh warga beserta pasien harus bertaruh nyawa dengan menembus hutan terjal dan sungai yang penuh bebatuan.
“Dengan kondisi jalan yang sangat terjal, sulit sebenarnya untuk menandu warga yang sakit untuk mendapat pertolongan pertama,” terang seorang warga bernama Aco Budi, mengutip YouTube Liputan6 SCTV.
![Lintasi Hutan yang Curam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719546770787-ct78g.jpeg)
Lintasi Hutan yang Curam
Terlihat di lokasi, kondisi medan harus menembus hutan dengan rute yang cukup curam.
Terlihat warga sangat berhati-hati menandu pasien yang ditidurkan di sebuah sarung dan diangkat menggunakan bambu besar.
Warga yang menandu pasien kemudian berjalan dengan sangat pelan agar tidak tergelincir atau terjatuh di jalan tersebut.
Jalan setapak yang dilaluli juga bukanlah kontur beraspal melainkan tanah dan batu.
- Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan
- Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
- Tak Sengaja Terbawa di Mobil, Aksi Pemudik Kembalikan Kucing ke Pemiliknya Ini Tuai Pujian
- Kapolsek Katingan Hulu Tenggelam Usai Mobil Dikemudikan Tercebur Sungai, Satu Warga Tewas saat Coba Menyelamatkan
- Tim Ganjar-Mahfud Beberkan Skema Nepotisme Jokowi Untuk Menangkan Prabowo-Gibran
- Satgas Bongkar 318 Kasus Judi Online Dalam Dua Bulan, 464 Tersangka Ditangkap
![Tempuh Jarak 9 KM Selama 5 Jam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719546788534-ry11.jpeg)
Tempuh Jarak 9 KM Selama 5 Jam
Menurut Budi, jarak dari rumah pasien bernama Jalarudin hingga ke fasilitas kesehatan sekitar 9 kilometer.
Untuk mendapatkan pertolongan medis, Jalarudin yang menderita sakit pada dada usai terjatuh ini harus ditandu selama lima jam dengan salah satu rutenya adalah melintasi sungai dengan menggunakan rakit.
“Kita berjalan kaki itu kurang lebih 9 kilometer. Kemudian jangka waktu yang kami lewati itu sekitar 4 sampai 5 jam untuk kami lewati,” tambahnya.
Mendapat Pertolongan Medis
Setelah melewati berbagai medan terjal dan melintasi sungai, Jalarudin akhirnya berhasil ditangani oleh tim medis dari Puskesmas setempat.
Karena keterbatasan alat, Jalarudin kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu agar tertangani dengan maksimal.
Beruntung, Jalarudin lekas mendapat pertolongan sehingga kondisinya bisa ditangani dengan cepat.
![Bertahun-Tahun Rusak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719546805201-gg6s.jpeg)
Bertahun-Tahun Rusak
Adapun jalan di wilayah tersebut sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan sehingga sulit dilalui kendaraan.
Ini membuat warga kesusahan, terutama saat membutuhkan pertolongan pertama terkait penanganan kesehatan. Warga sekitar berharap agar bisa segera memperbaiki fasilitas jalan, agar siapapun yang sakit mudah mendapat akses kesehatan.
“Ini sulit untuk mendapatkan pertolongan pertama bagi warga yang sakit di kampung,” tambahnya.