Akibat Jalan Rusak Tak Bisa Dilewati Kendaraan, Bocah Sakit Ini Terpaksa Ditandu Lewati Hutan
Diketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Kondisi jalan yang rusak parah tampaknya membawa dampak tragis bagi seorang bocah yang sedang sakit parah. Tanpa akses kendaraan karena jalan yang tak bisa dilalui mobil atau motor, pihak keluarga terpaksa menandu bocah tersebut melewati hutan untuk mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.
Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan warganet hingga viral di media sosial. Momen memilukan ini menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan di daerah terpencil dan mengundang perhatian luas akan pentingnya infrastruktur yang memadai bagi masyarakat.
Jalanan Terjal dan Rusak Tak Bisa Dilewati Mobil
Dalam video amatir yang dibagikan di kanal YouTube Liputan6.com, terlihat sebuah momen yang cukup menegangkan ketika orang-orang tengah menandu seorang anak kecil melewati tengah hutan. Bocah tersebut diketahui sedang kesakitan akibat usus buntu dan harus dilarikan ke rumah sakit.Tak disangka, rupanya pihak keluarga terpaksa menandu bocah berusia sembilan tahun yang bernama Nadila ini dengan menggunakan sarung dan bambu. Hal ini dilakukan karena akses jalan dari rumah menuju jalan besar terlihat terjal dan rusak tak bisa dilewati oleh mobil. Jika hal itu dipaksakan, maka Nadila akan merasakan kesakitan akibat guncangan dari jalanan yang rusak tersebut. Adapun jarak daru rumah menuju jalan raya sekitar 1,5 kilometer.
Ibu yang Hamil Juga Ditandu
Diketahui, kejadian tersebut terjadi di kawasan hutan karet, tepatnya di dusun Zeelandia, Desa Ampat, Sukoharjo, Kecamatan Tanggul, Jember, Jawa Timur. Jalan hutan tersebut semakin parah saat hujan dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan truk saja.
Tak hanya setiap warga yang sakit, ibu yang melahirkan pun juga ditandu menuju ke area jalan raya. Sejauh ini, diketahui jalanan tersebut belum pernah tersentuh oleh perbaikan, padahal daerah tersebut berlokasi di kawasan pegunungan yang ditempati oleh puluhan kepala keluarga.
Momen memilukan ini seakan menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan di daerah terpencil. Kondisi tersebut juga mengundang perhatian luas akan pentingnya infrastruktur yang memadai bagi semua masyarakat.