Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Ini Status Terbaru Keselamatan Jalur Penerbangan
Gunung Sinabung kembali erupsi pada Minggu (6/6) mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur tidak teramati karena tertutup kabut.
Gunung Sinabung kembali erupsi pada Minggu (6/6). Letusan yang dikeluarkan Gunung Sinabung kali ini disertai awan panas guguran dengan jarak luncur tidak teramati karena tertutup kabut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani pada Senin (7/6).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Mengapa Gunung Sinabung dianggap suci? Berkaca dari kebiasaan Syekh Abdurahman, banyak masyarakat Islam dari tanah Karo yang mengeramatkan gunung ini dan dianggap sebagai tempat penyucian.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Andiani mengatakan, saat ini status Gunung Sinabung masih berada di Level III (Siaga). Sementara peringatan keselamatan jalur penerbangan (VONA) di kawasan Gunung Sinabung usai erupsi ini terakhir terkirim status kode warna oranye, yang ditetapkan pada 6 Juni 2021, pukul 23.42 WIB.
"Sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB hingga saat ini tingkat aktivitas masih berada di Level III (Siaga). Gunung api Sinabung berketinggian 2.460 m dpl mengalami erupsi sejak tahun 2013," kata Andiani.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Aktivitas Kegempaan
Andiani menjelaskan, pada Minggu (6/6), tercatat 1 kali gempa letusan, 1 kali gempa awan panas guguran dan 9 kali gempa guguran. Kemudian, terjadi 3 kali gempa low frequency, 115 kali gempa hybrid (fase banyak), 1 kali gempa tektonik lokal serta 5 kali gempa tektonik jauh.
Sementara berdasarkan data dari situs magma.esdm.go.id pada Senin (7/6), petugas pemantau gunung api pada periode 00.00-06.00 WIB, Gunung Sinabung masih tertutup kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur," kata Deri.
Kemudian terjadi 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 9-62 mm dan lama gempa 30-120 detik. Ditambah 3 kali gempa low frequency dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 8-25 detik.
Masyarakat Diminta Waspada
Andiani meminta agar masyarakat dan wisatawan untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi.
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," sebutnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya banjir lahar.