Kejar Perbaikan Drainase untuk Atasi Banjir, Pemkot Medan Lakukan Strategi Ini
Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta kepada Pemkot Medan, khususnya Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan pembenahan drainase, terutama drainase perkotaan.
Banjir merupakan pekerjaan rumah yang menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Selain akibat pendangkalan dan penyempitan sungai, buruknya sistem drainase juga menjadi faktor pemicu terjadinya banjir di kota ini.
Oleh karena itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta kepada Pemkot Medan, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pembenahan drainase, terutama drainase perkotaan. Perbaikan ini perlu dilakukan agar normalisasi sungai bisa bekerja dengan maksimal.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa saja infrastruktur yang dimaksud Gibran? Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak. “Surplus sumber daya manusia adalah berkah untuk bangsa. Maka, kita perhatikan betul dari kebutuhan mendasar seperti makan siang dan susu gratis untuk ibu hamil, siswa, dan santri. Kesehatan gizi rakyat harus terpenuhi karena kita ingin menghindari stunting, terutama sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun,” ujar dia.Sementara itu, infrastruktur fisik merujuk pada bantuan pemerintah dari aspek sarana dan prasarana guna menunjang terwujudnya SDM berkualitas di masa depan.
“Untuk itu saya minta tahun ini, pengerjaan drainase harus dievaluasi dengan sebaik-baiknya. Lakukan lebih dulu kajian dan perencanaan teknis dengan sebaik mungkin. Setelah itu, barulah dikerjakan sehingga hasilnya lebih maksimal. Dengan demikian drainase yang dibangun nantinya minimal dapat mengurangi luas wilayah yang tergenang air. Atau pun waktu surutnya semakin cepat,” kata Bobby pada Kamis (17/6).
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) PU Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra siap menindaklanjuti arahan dari Bobby tersebut.
Melansir dari unggahan di akun Instagram @prokopim_pemkomedan pada Jumat (18/6), berikut strategi yang dilakukan Pemkot Medan bersama Dinas PU Kota Medan.
Normalisasi Drainase
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Zulfansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan normalisasi drainase sepanjang 281 km, di antaranya di Parit Sulang Saling dan drainase Jalan Jahe. Normalisasi ini berhasil mengatasi 50 titik genangan air dari 500 titik yang ada di Kota Medan.
Sementara untuk sisa 450 titik genangan air lainnya akan dilakukan normalisasi secara bertahap. Pasalnya, persoalan genangan yang terjadi tidak semuanya murni akibat buruknya drainase yang ada, tapi juga disebabkan pendangkalan sungai.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
“Sebagai contoh, jika hendak menuntaskan banjir di kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Jalan Dr Mansyur Medan, maka Sungai Babura harus dinormalisasi terlebih dahulu. Untuk melakukan normalisasi, tentunya harus berkolaborasi dengan BWSS II. Alhamdulillah, BWSS II sudah menyetujui untuk menormalisasi tiga sungai yakni Sungai Babura, Deli dan Bedera,” terang Zulfansyah.
Upgrading Drainase
Selain itu, Dinas PU juga akan melakukan upgranding dimensi drainase. Di mana upgrading dimensi akan dilakukan Juli mendatang dan prosesnya kini telah memasuki tahap lelang.
Ada 59 titik drainase yang akan di-upgrading dimensi, di antaranya Jalan Prof HM. Yamin dan Jalan Thamrin.
“Mengatasinya, drainase yang ada harus di-upgrading dimensi. Contohnya, drainase yang ada sebelumnya berukuran 60 x 40 cm akan di-upgrading menjadi 1 meter. Kemudian diikuti dengan sistem u–ditch sehingga lahan yang ada di atas drainase atau parit bisa dimanfaatkan,” jelas Zulfansyah.
Sedangkan untuk drainase yang tidak bisa di-upgrading dimensi, nantinya akan dilakukan pemeliharaan serta perbaikan alur dan normalisasi guna mengembalikan kapasitas drainase sehingga mampu menampung debit air dan menyalurkannya ke lokasi pembuangan.
Memasang Pompa
Langkah lain yang akan dilakukan Dinas PU adalah dengan memasang pompa di lokasi daerah cekungan yang tidak dapat diatasi dengan pengalihan air secara gravitasi.
Sebelum pemasangan pompa dilakukan, lebih dulu dilakukan kajian sehingga pompa yang dipasang nantinya dapat bekerja efektif sehingga mampu mengatasi banjir di kawasan cekungan tersebut.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Pompa rencananya akan dipasang di 5 kawasan cekungan yang ada di Kota Medan, di antaranya Jalan Bajak III, Jalan Garu VI dan Jalan STM. Selain itu akan dibuat kolam resapan di 5 titik di Kecamatan Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Tuntungan dan Medan Johor," ujar Zulfansyah.